Kamis 16 Jul 2015 12:59 WIB

Ajaib, Balita Ini Selamat dari Kecelakaan Maut di Getasan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ilham
Kecelakaan mobil (ilustrasi)
Foto: reuters
Kecelakaan mobil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Ajaib, balita ini selamat dari puing mobil yang ringsek dan terjepit di bawah kolong badan bus dan tebing kebun tomat. Namun nasib nahas bagi kedua orang tuanya, pasangan Andi (36) dan Atin Kurniawati (36), yang dijemput maut dalam kecelakaan mengerikan di Dusun Deplogan, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/7), dini hari.

Aurel (4), hanya mengalami patah tulang meski mobil orang tuanya ringsek dan nyaris tak berbentuk lagi akibat tertabrak, terseret hingga terjepit di bawah badan bus tepian jurang.

Sedianya, satu keluarga warga Desa Geyer, Kecamatan Gundih, Kabupaten Grobogan ini akan mudik ke kampung halaman Andi di Kabupaten Banyumas. Namun saat melintas di jalur alternatif Salatiga- Magelang, mobil Toyota Great Corola bernomor polisi K 7615 AF membawa keluarga ini mengalami musibah yang memilukan.

Bus PO Rhema Abadi yang diduga tengah mengalami rem blong menabrak mobil mereka dan dua mobil lainya yang tengah melintas di jalan yang sama. Suparjo (54) yang ikut membantu mengevakuasi Aurel beberapa saat setelah peristiwa kecelakaan terjadi mengaku sangat miris. Namun dia takjub dengan keajaiban Tuhan yang dialami bocah tersebut.

"Hampir tak dapat dipercaya kalau di dalam mobil yang sudah ringsek tak berbentuk dan terjepit di kolong bus masih ada yang diberi keselamatan," ujarnya.

Ia mengaku butuh waktu lebih dari tiga jam untuk mengeluarkan Aurel dari reruntuhan mobil orangtuanya tersebut. Karena upaya pertolongan warga terkendala minimnya peralatan.

Saat mengetahui ada korban yang masih hidup di jok belakang sedan ini, warga mencoba menolong dan mengeluarkan Aurel hanya dengan menggunakan linggis dan alat seadanya. Beruntung mobil derek Dishubkominfo Kabupaten Semarang dan Unit Derek Polisi mendatangi lokasi.

Selama upaya evakuasi berlangsung, Aurel juga tak menangis. Namun hanya sesekali mengaduh karena kakinya yang masih terjepit badan mobil mulai terasa sakit.

Yang membuat warga semakin iba, Aurel terus memanggil nama ibunya dan meminta warga segera menolongnya. " Saya hampir tak tega, karena ibunya sudah terlebih dahulu dievakuasi dengan luka yang cukup parah," jelas Suparjo.

Kapolres Semarang, AKBP Latif Usman mengatakan jumlah korban tewas dari musibah kecelakaan ini mencapai lima orang. Sementara delapan orang mengalami luka ringan dan dua orang luka parah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement