Rabu 15 Jul 2015 11:25 WIB

360 Kilogram Sabu-Sabu dari Jaringan Hong Kong Diamankan

Rep: C15/ Red: Angga Indrawan
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Jaringan narkotika internasional kembali melancarkan aksinya. Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya membekuk dua tersangka atas kasus peredaran sabu seberat 360 kilogram. CT (39 tahun), warga negara Hong Kong tertangkap tangan membawa 10 kilogram sabu yang hendak ia edarkan. Bersama CT, polisi juga turut membekuk MW (34) warga negara Indonesia saat mereka sedang melakukan transaksi di Ruko Sentral Bisnis Park, Pluit, Jakarta Utara.

CT membawa sepuluh paket sabu satu kilograman tersebut menggunakan tas berwarna hitam. Ia berencana bertemu MW untuk mengirim sabu pesanan tersebut. Polisi langsung membekuk mereka berdua, Jumat (10/7) siang.

Setelah melakukan penangkapan ditempat polisi mencoba mengorek keterangan dari MW dan CT darimana barang tersebut berasal. MW mengaku CT merupakan salah satu bandar kaliber di Jakarta. MW mengatakan, di Apartemen CT lah tempat CT menyimpan barang haram tersebut.

Tim bergerak ke salah satu apartemen di CBD Pluit, Jakarta Utara. Disanalah CT tinggal dan menjadi ruang operasinya. "Lalu tim langsung bergerak ke apartemen CT. Saat dilakukan penggeledahan tidak ditemukan sabu memang di kamarnya, namun kami menemukan sebuah kunci mobil," ujar Direktur Reserse Narkoba, Kombes Pol Eko Daniyanto di Polda Metro Jaya, Rabu (14/7).

Di dalam mobil tersebutlah ternyata CT menyimpan semua paket Sabunya. Ia menyimpan paket sabunya pada sebuah karung berasa berwarna putih. Mobil Grand Livina tersebutlah gudang penyimpanan sabu tersebut. CT menyimpan sekitar 350 kilogram shabu dengan paketan per 1 kilogram. Paket tersebut dikemas menggunakan plastik hijau mengkilam dengan aksen huruf Cina dibagian label penutup bungkusan tersebut.

Sejauh ini masih dilakukan pendalaman terhadap CT terkait dari mana barang haram tersebut berasal. Menurut pengakuan CT sementara yang tak mahir berbahasa Indonesia dan Inggris ini, ia mendapatkan barang tersebut dari ALG dan JCK. Dua orang tersebut merupakan bandar yang cukup besar di Hong Kong sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement