Selasa 14 Jul 2015 16:19 WIB

Ribuan Warga Boyolali Konsumsi Air Bercampur Tanah

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Indah Wulandari
Kemarau. Ilustrasi
Foto: antara
Kemarau. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Mendekati perayaan Lebaran 1436 Hijriah, warga Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengonsumsi air tak layak.

Ribuan warga yang terdiri dari sekitar 400 Kepala Keluarga (KK) kesulitan mendapatkan air baku. Kondisi paling memprihatinkan terjadi di Dukuh  Monggrong dan Krangkeng, Desa Karangjati, Kecamatan Wonosegoro, yang terpaksa mengonsumsi air berwarna merah bercampur tanah. 

Sehingga, warga terpaksa mengambil air dari Sendang Kali Pancur yang debitnya sangat kecil. ''Jadi, menunggu air mengalir kecil ditampung dalam ember,'' kata Suwarno (56) warga Desa Monggrong, Selasa (14/7).

Warga pun mencari air harus jalan kaki yang jaraknya puluhan kilometer. Warga seperti tak peduli dengan jarak tempuh yang menyusur jalan kaki melintasi hutan dan ladang.

''Yang penting dapat air. Soal jalan jauh lewat hutan dan ladang, meskipun air sendang juga keruh tetapi masih lebih layak dibandingkan air sumur,'' tutur Suparmin (57), warga lainnya.

Kepala Desa (Kades) Karangjati Sururi membenarkan kondisi tersebut. ''Ini bencana kekeringan tahunan. Setiap tahun terjadi seperti ini,'' katanya. Menurutnya, bencana kekeringan sudah sekitar dua bulan kemarin dirasakan warga.

Menurut Sururi, selama musim kemarau sebenarnya seluruh wilayah Karangjati dilanda kekeringan. Hanya saja, kekeringan paling parah terjadi di dua dukuh tersebut.

Dua dukuh itu, kata dia, air sumur sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Airnya, berwarna kemerahan bercampur tanah.

Hanya sendang Kali Pancur satu-satunya mata air yang bisa digunakan warga, meski jaraknua cukup jauh dari permukiman, yakni ada di wilayah Dukuh Ngablak perbatasan desa. Sejauh ini menurut dia, belum ada bantuan dropping air bersih.

Meski dalam kondisi kesulitan, namun belum ada permintaan warga untuk bantuan droping air. Sejauh ini warga masih berusaha memanfaatkan air dari sumber meski harus antre.

Kekeringan di wilayah Kabupaten Boyolali Utara, terutama wilayah Wonosegoro selalu terjadi saat musim kemarau. Selain wilayah Desa Karangjati, kekeringan juga dialami warga Desa Garangan, Repaking, Gunungsari, Bercak, serta sebagian warga Kalinanas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement