REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Penyebaran flu burung di Kabupaten Sukabumi mengalami penurunan. Pada Januari hingga pertengahan Juli 2105 ini baru tercatat satu kasus flu burung.
"Data kami sepanjang tahun ini hanya ada satu kasus flu burung di Kecamatan Surade," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi, Winda Sri Rahayu kepada Republika Selasa (14/7).
Kasus flu burung tersebut menimpa unggas burung puyuh. Disnak, lanjut Winda, sudah melakukan penanganan terhadap kasus yang muncul di awal 2015 lalu. Sehingga penyebaran flu burung di daerah tersebut bisa dikendalikan oleh petugas.
Winda mengatakan, secara umum kasus flu burung di Sukabumi mengalami penurunan. Faktornya antara lain karena meningkatnya kesadaran peternak untuk mengandangkan hewan ternaknya.
Di sisi lain ungkap Winda, pada musim kemarau ini penyebaran kasus flu burung semakin kecil dibandingkan pada musim hujan. Meskipun demikian, Disnak meminta masyarakat khsusunya peternak tetap mewaspadai penyakit pada unggas tersebut.
Pada 2014 lalu kasus flu burung di awal tahun cukup tinggi. Kasus flu burung pada waktu itu menyerang ayam lokal yang ada di sejumlah kecamatan yakni Kebon Pedes, Cibitung, dan Warungkiara. Dampaknya, Pemkab Sukabumi di awal 2014 mengeluarkan surat edaran waspada flu burung yang ditujukan kepada warga yang tersebar di 47 kecamatan.
Hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi penyebaran flu burung pada unggas.