Selasa 14 Jul 2015 02:27 WIB

Harga Daging Sapi Naik, Masyarakat Diminta Beralih ke Ayam

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kanan) bersama dengan Komisi IV DPR RI memeriksa daging sapi saat mengunjungi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik PT Berdikari (Persero), di Desa Gandasari, Kecamatan Cibitung Barat, Bekasi, Jawa Barat (8/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kanan) bersama dengan Komisi IV DPR RI memeriksa daging sapi saat mengunjungi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik PT Berdikari (Persero), di Desa Gandasari, Kecamatan Cibitung Barat, Bekasi, Jawa Barat (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Menjelang Lebaran, harga kebutuhan pokok mulai melonjak. Bahkan, daging sapi melojak hingga Rp 120 ribu.

Karenanya, Dinas Perinduatrian dan Perdagangan Banten mengharapkan warga berpindah ke daging ayam. Sebab, kenaikan harga daging sapi disebabkan permintaan yang cukup tinggi jelang Lebaran.

Kepala dinas perindustrian dan perdagangan provinsi Banten Mashuri, mengaku tidak bisa berbuat banyak atas lonjakan harga cabai dan daging menjelang lebaran. “Harga daging saat ini terjual dikisaran harga 120 ribu rupiah dari harga sebelumnya hanya 105 ribu rupiah,” kata Mashuri, Senin (13/7). Ia mengungkapkan harga cabai juga melonjak, yang awalnya hanya Rp 24 ribu sekarang mencapai Rp 40 ribu.

Melonjaknya kedua harga kebutuhan pokok jelang Lebaran ini disebabkan meningkatkan permintaaan dari pembeli. Adapun untuk pemenuhan stok daging, provinsi Banten masih kekurangan lima ekor setiap harinya. 

“Untuk pemenuhan jumlah stok daging, pemerintah kesulitan karena mendekati lebaran, adanya kebijakan  tidak diperbolehkannya penyebrangan kendaraan truk pengangkut hewan dari Sumatra," ucap dia.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Banten, Ade Mamnu'ah mengatakan, saat ini hanya sebatas melakukan pemantauan rutin setiap harinya. Hal itu dilakukan untuk mengetahui perkembangan harga dari sejumlah kebutuhan pokok.

Sedangkan untuk melakukan intervensi terhadap pedagang, pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena hal itu sudah menjadi ketentuan pasar. “Kami berharap masyarakat mau beralih, dengan mengkonsumsi daging ayam, Dengan begitu, harga daging di pasar tradisional tidak terus merangkak naik hingga H-1 lebaran nanti,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement