REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Home stay desa wisata di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap menampung wisatawan. Menyusul banyak wisatawan yang datang ke Yogyakarta tidak mendapatkan kamar hotel.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Istijab Danunagoro, mengemukakan hal itu kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (13/7). Meskipun banyak hotel dibangun di Yogyakarta, masih sering kekurangan kamar saat libur panjang seperti Idul Fitri 2015.
"H+2 Lebaran dipastikan hotel-hotel sudah penuh wisatawan yang datangnya secara dadakan," kata Istijab.
Jika wisatawan tidak mendapatkan hotel di dalam kota, Istijab menyarankan agar diharapkanmencari hotel yang berada di luar wilayah Kota Yogyakarta. "Bisa juga menginap dihotel-hotel yang dekat obyek wisata seperti Kaliurang atau Pantai Parangtritis," kata Istijab.
Saat ini, kata Istijab banyak desa wisata yang menyediakan home stay bagi wisatawan yang harganya relatif terjangkau dengan paket makan bisa sehari tiga kali. "Di Yogyakarta terutama di kabupaten-kabupaten banyak home stay yang dibangun warga untuk menginap wisatawan yang tak kebagian kamar hotel," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Pemkab Bantul, DIY, Bambang Legowo mengatakan di Bantul ada 20 desa wisata. Masing-masing desa wisata memiliki home stay yang mampu menampung ribuan wisata yang tak mendapatkan hotel untuk menginap.
"Setiap satu rumah di desa wisata bisa menampung 5 - 10 wisatawan dengan tarif Rp 50 - 300 ribu setiap kamarnya," kata Bambang.