Senin 13 Jul 2015 14:50 WIB

Erupsi Gunung Raung, Dua Bandara Masih Ditutup

Rep: C36/ Red: Winda Destiana Putri
 Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7).   (Antara/Zabur Karuru)
Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Dua bandara masih ditutup akibat terkena sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Raung, Senin (13/7).

Data yang dihimpun dari Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2015 Kementerian Perhubungan (Kemenhub), belum ada penerbitan Notice to Airmen (NOTAM) terbaru untuk menggantikan status penutupan bandara hingga Senin siang.

Kepala Bidang Media Massa dan Opini Publik Kemenhub, Kodri, mengatakan dua bandara yang masih ditutup adalah Bandara Blimbingsari di Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro di Jember.

"Status keduanya belum diperbaharui. Masih ditutup karena belum bisa mengoperasikan penerbangan akibat dampak persebaran debu erupsi Gunung Raung," kata Kodri saat dihubungi ROL, Senin siang.

Dia menjelaskan Bandara Blimbingsari ditutup hingga pukul 16.00 WIB. Bandara Notohadinegoro semestinya dibuka Senin pukul 12.00 WIB.

Lebih lanjut, Kodri memaparkan, kedua bandara sebenarnya juga digunakan untuk jalur mudik. Keduanya berada di bawah kendali Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara.

Namun, hingga saat ini tidak ada laporan yang masuk terkait pembatalan penerbangan dari kedua bandara.

"Belum ada laporan. Kedua bandara memang berada di bawah kendali Ditjen Perhubungan Udara dan pasti ada aktivitas mudik di sana. Namun, kedua bandara tidak masuk pengawasan bersama 35 bandara sibuk lain di Indonesia," ujar Kodri menerangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement