Senin 13 Jul 2015 12:44 WIB

Mentan: Seharusnya Harga Daging Sapi Rp 90 Ribu per Kg

Rep: Sonia Fitri/ Red: Angga Indrawan
Mentan Amran Sulaiman memeriksa daging sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik PT Berdikari (Persero), di Desa Gandasari, Kecamatan Cibitung Barat, Bekasi, Jabar, belum lama ini. (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Mentan Amran Sulaiman memeriksa daging sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik PT Berdikari (Persero), di Desa Gandasari, Kecamatan Cibitung Barat, Bekasi, Jabar, belum lama ini. (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga daging sapi di pasaran ibu kota masih tinggi, yakni menembus harga Rp 120 ribu per kilogram. Menindaklanjuti hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pun telah melakukan pengecekan harga ke Pasar Mayestik Jakarta Selatan, Ahad (12/7).

"Saya kaget, harganya Rp 120 ribu per kilo, padahal harusnya harga daging sapi khususnya di Jakarta Rp 90 ribu," kata dia usai melantik pejabat Eselon II pada Senin (13/7).

Alasannya, kata dia, harga karkas di tempat penggemukan sapi hanya berkisar Rp 36-38 ribu per kilo. Jadi, maksimal daging sapi sampai di pasar di harga Rp 90 ribu.

Ia melihat penyebab melambungnya harga daging sapi serupa dengan kasus bawang, yakni karena rantai distribusinya yang terlalu panjang. Ia memastikan sama sekali penyebabnya bukan karena pasokan.. Ditegaskannya, harga sapi yang melambung saat ini, janganlah masyarakat langsung menyalahkan peternak maupun pasokan.

Belajar dari kasus bawang, ia ingin mengupayakan untuk memangkas rantai distribusi daging sapi melalui Operasi Pasar (OP) Bulog. Tujuannya agar marjin harga dari peternak ke pasar tidak tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement