Senin 13 Jul 2015 12:31 WIB

Perbatasan RI-Papua Nugini Rawan Penyelundupan Ganjar

Bisnis pakaian nampaknya jadi usaha menjanjikan di pasar perbatasan Papua-PNG
Foto: yamcoglobal.blogspot.com
Bisnis pakaian nampaknya jadi usaha menjanjikan di pasar perbatasan Papua-PNG

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri, Pemprov Papua, Suzanna Wanggai, mengakui, sepanjang perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) rawan penyulundupan khususnya ganja. Sepanjang perbatasan, baik di wilayah utara maupun selatan, banyak jalan setapak yang digunakan para penyelundup membawa barang haram, kata Susi Wanggai, di Jayapura, Senin (13/7).

Dikatakannya, khusus untuk kawasan utara Papua yakni Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom, para penyelundup lintas batas tidak lagi lewat pos perbatasan yang ada di Wutung, PNG. Namun warga kedua negara baik RI maupun PNG, lebih memilih melewati jalan pintas yang lebih banyak tembus ke wilayah Kab. Keerom, kata Susi.

Dia menambahkan, karena itu pihaknya berharap peran aktif seluruh warga masyarakat termasuk aparat keamanan serta perangkat desa dalam memotong kemungkinan terjadinya penyelundupan narkotika tersebut. "Tanpa bantuan semua pihak, maka sulit bagi pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut," kata Susi Wanggai.

Menurut dia, selain lewat darat penelundupan ada juga yang lewat laut, namun terbatas karena aparat keamanan baik dari TNI-AL maupun Polair Polda Papua sering melakukan patroli.

Dari data yang dihimpun Antara, terungkap ganja asal PNG itu paling murah dijual Rp 50 ribu per paket. Polres Jayapura Kota dan Polres Jayapura kini menangani kasus jual beli ganja yang juga melibatkan warga negara PNG.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement