Jumat 10 Jul 2015 13:21 WIB

Presiden Bahas Pembangunan Shinkansen dengan Utusan PM Jepang

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas membahas otonomi daerah di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/7).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas membahas otonomi daerah di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko WIdodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan dari Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (10/7).

"Tadi presiden baru saja menerima tamu utusan khusus dari Perdana Menteri Jepang dan membicarakan mengenai proposal pembangunan kereta cepat "Shinkansen" di Indonesia," ujar Kepala Staf Presiden Luhut Panjaitan seusai mendampingi presiden.

Luhut juga mengatakan akan mempersiapkan tim khusus dari presiden untuk mengevaluasi proposal tersebut dan diharapkan dapat mencapai keputusannya sesegera mungkin. Menurut Luhut, pembangunan kereta cepat "Shinkansen" ini juga dibutuhkan untuk membuka lahan pekerjaan baru di Indonesia.

"Jika berbicara dari kesempatan kerja dan pembangunan kereta cepat ini akan memberikan kesempatan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat," tambah Luhut.

Pada kesempatan lain, Menteri Kordinator Perekonomian Sofyan Djalil yang juga mendampingi Presiden menerima Hiroto menyatakan kunjungan utusan khusus Perdana Menteri Jepang membicarakan keseriusan pembangunan kereta cepat tujuan Jakarta-Bandung.

Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir yang juga mendampingi menambahkan sejauh ini kedua negara sudah memberikan pembebasan visa untuk menunjang hubungan antarmasyarakat kedua negara.

Dalam kunjungan tersebut Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi mewakili Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam menyampaikan komitmen Pemerintah Jepang dalam mendukung pembangunan Indonesia. Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, Mensesneg Pratikno dan Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement