Jumat 10 Jul 2015 12:46 WIB

Produktivitas Padi di Jabar Tertinggi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani melintasi sawahnya yang berada di Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (26/6).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petani melintasi sawahnya yang berada di Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Jawa Barat mash menjadi propinsi dengan produktivitas beras paling tinggi. Bila dibandingkan dengan provinsi lainnya, seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah, lahan sawah di Jabar lebih sempit. Karena, lahan sawah di Jatim mencapai 1,2 juta hektare  dan Jateng 1,1 juta hektare. Sementara, Jawa Barat hanya memiliki lahan kurang dari 1 juta hektare.

Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, hal ini disebabkan karena sistem pengairan, pupuk, dan petani di Jabar lebih baik. Pada posisi luas lahan tanam sawah basah paling sedikit dibanding Jawa Tengah dan Jawa Timur, tapi hasilnya masih besara Jawa Barat.

"Berarti petani-petani Jawa Barat hebat sebetulnya, karena meskipun lahannya lebih kecil dibandingkan Jawa Tengah, Jawa Timur tapi produktivitas  per hektarnya lebih tinggi,” ujar Heryawan yang akrab disapa Aher usai pertemuan dengan Komisi IV DPR RI Bandung, Kamis petang, (9/7).

Selain itu, kata Aher, dengan produk holtikultura yang besar seperti cabai, Jabar mampu mencegah impor cabai yang beberapa waktu lalu sempat terdengar kabarnya. “Kemarin kan ada kabar mau impor cabai tapi tidak jadi impor. Apa sebabnya? Karena Jabar panen cabai,” kata Aher.

Aher mengatakan, Jabar akan terus mendorong serta mempertahankan kemandiriannya di bidang pangan, perikanan, sayuran serta buah-buahannya. Yakni, melalui peningkatan indeks panen dan indeks tanam di Jabar bagian utara yang memiliki lahan pertanian lebih besar dari pada bagian selatan, serta perbaikan irigasi.

Sementara di bidang peternakan, kata dia, Pemprov Jabar pun terus mendorong peternak untuk lebih profesional. Serta, meningkatkan produksi peternakan lokal, seperti ayam pelung, ayam sentul, sapi rancah, dan domba Garut. Disamping lebih bergizi dan lebih baik, produk ternak lokal Jawa Barat memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.

Sementara menurut Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo, luas lahan pertanian Jabar lebih sedikit. Namun, memiliki produksi yang lebih tinggi. Hal tersebut, menjadi prestasi bagi Jabar.

"Walaupun luas pertanian menurun menjadi bawah 1 juta hektare, tapi hasilnya tinggi. Ini prestasi tersendiri buat pak Gubernur,” kata Edhy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement