Jumat 10 Jul 2015 11:04 WIB

Pusat Diminta Prioritaskan Normalisasi Cisadane

Sejumlah pekerja menggali endapan lumpur di salah satu saluran kantung lumpur Sungai Cisadane, Tangerang, Banten.
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Sejumlah pekerja menggali endapan lumpur di salah satu saluran kantung lumpur Sungai Cisadane, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Pusat diminta segera menunjukkan tanggung jawabnya untuk menyelamatkan hilir Sungai Cisadane di Tangerang.

"Sungai Cisadane ini kan di bawah Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane Kementerian PU. Harusnya pusat segera merealisasikan programnya untuk menormalisasi Sungai Cisadane," kata  Aktifis lingkungan, Romly Revolvere dari Wahana Hijau Fortuna, saat dihubungi Republika, Jumat (10/7).

Romly mengatakan, pemerintah harus memprioritaskan normalisasi Sungai Cisadane itu. Karena, sedimentasi di hilir sungai sangat parah.

Bahkan, jika debit air kecil, lumpur sungai akan terlihat dan manusia bisa berdiri di atasnya. Hal tersebut bisa mengganggu siklus air Cisadane ke lautan. Ini pula yang menyebabkan kondisi kualitas air Cisadane menjadi turun.

"Sungai Cisadane ini kan yang menjadi bahan baku PDAM baik di kabupaten maupun kota Tangerang," katanya.

Sebelumnya, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mudjiadi mengatakan, normalisasi Sungai Cisadane sudah diprogramkan. "Sudah ada programnya. Tapi saya gak hafal bagaimana statusnya karena itu implementasinya di Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane," kata Mudjiadi saat dihubungi Republika, Kamis (9/7).

Menurut Mudjiadi, pihaknya sudah bertemu dengan bupati dan wali kota Tangerang beberapa waktu lalu soal normalisasi Cisadane. Namun, soal implementasi dan teknisnya diserahkan kepada Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah,  meminta pemerintah pusat untuk segera merealisasikan rencana normalisasi Sungai Cisadane, yang kondisinya saat ini sudah mengalami sedimentasi yang sangat parah. "Minimal turunin eskavator dulu buat ngangkut lumpur penyebab sedimentasi," paparnya.

"Jangan manual begitu, hanya pake tangan," Jelasnya saat melihat beberapa pekerja yang sedang mengangkat lumpur dengan alat seadanya.

"Apalagi kalau cuman dipinggirin gitu, enggak diangkat ke bantaran kali, ntar kena arus air balik lagi," Sambungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement