REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Kota Tangerang meminta pemerintah pusat untuk segera menormalisasi Sungai Cisadane di Tangerang. Namun, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mudjiadi mengatakan, normalisasi Sungai Cisadane sudah diprogramkan.
"Sudah ada programnya. Tapi saya gak hafal bagaimana statusnya karena itu implementasinya di Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane," kata Mudjiadi saat dihubungi Republika, Kamis (9/7).
Menurut Mudjiadi, pihaknya sudah bertemu dengan bupati dan wali kota Tangerang beberapa waktu lalu soal normalisasi Cisadane. Namun, soal implementasi dan teknisnya diserahkan kepada Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Ciliwung-Cisadane, T Iskandar, belum bisa dikonfirmasi mengenai implementasi sungai tersebut. Beberapa kali dihubungi melalui pesan singkat dan telepon, ia hanya sekali merespon namun mengatakan belum bisa diwawancara.
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, meminta pemerintah pusat untuk segera merealisasikan rencana normalisasi Sungai Cisadane, yang kondisinya saat ini sudah mengalami sedimentasi yang sangat parah. "Minimal turunin eskavator dulu buat ngangkut lumpur penyebab sedimentasi," paparnya.
"Jangan manual begitu, hanya pake tangan," Jelasnya saat melihat beberapa pekerja yang sedang mengangkat lumpur dengan alat seadanya.
"Apalagi kalau cuman dipinggirin gitu, enggak diangkat ke bantaran kali, ntar kena arus air balik lagi," Sambungnya.
Walikota mengkhawatirkan bila normalisasi Sungai Cisadane dilakukan secara parsial malah akan menambah masalah di Kota Tangerang dan sekitarnya. "Kondisi sekarangkan permukaan air hanya 11 meter jauh dari kondisi normal yang mencapai 12,5 meter," Terangnya.
"Hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh pada suplai air baku untuk warga Kota Tangerang," Imbuhnya.