Kamis 09 Jul 2015 18:14 WIB

Bangun Jembatan, PPPA Darul Quran Buka Akses Empat Desa

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Dwi Murdaningsih
Jembatan Kehidupan di Pandeglang yang merupakan donasi dari masyarakat melalui PPPA Daarul Quran
Foto: PPPA Daarul Quran
Jembatan Kehidupan di Pandeglang yang merupakan donasi dari masyarakat melalui PPPA Daarul Quran

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG - Yayasan PPPA Darul Quran meresmikan Jembatan Kali Ciseukuet di Kampung Sukamaju, Desa Ciseureuheun, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten. Jembatan ini merupakan salah satu wujud nyata dari program Jembatan Kehidupan yang digalangkan oleh Yayasan Darul Quran.  

Direktur Program Jembatan Kehidupan Darul Quran Sunaryo Sudyatmoko, mengatakan sudah mengerjakan jembatan ini sejak empat bulan yang lalu.  "Kita berada di sini untuk membangun jembatan sesuai amanat lembaga, ada beberapa jembatan yang kami lihat, namun ini yang kita pilih karena kepentingannya lebih urgent," katanya.  

Sunaryo juga mengatakan jembatan ini menghabiskan biaya sebesar Rp 1,2 miliar, yang uangnya berasal dari donasi masyarakat yang di dapatkan oleh lembaga penghafal Al Quran terbesar sedunia ini. Jembatan sepanjang 20 meter dan lebar jembatan 3 meter ini, telah membuka akses dari terisolirnya 4 desa di Kecamatan Cigeulis.

Dengan dibangunya jembatan akses pendidikan masyarakat, ketempat ibadah, pertanian dan  perekonomian bisa mudah. Karena diempat desa itu juga terdapat 4 SD, 4 MTS, 1 SMA, 4 pesantren dan 10 Masjid. “Jalur utama untuk distribusi hasil pertanian dan perdagangan akhrnya bisa terbuka,” katanya.

Selanjutnya, Sunaryo juga berencana akan mengerjakan jembatan di Banten tepatnya di Kecamatan Patia, Kabupaten Pandegelang. "Ini merupakan jembatan pertama untuk mewujudkan proigram 100 jembatan, yang digalangkan Yayasan Darul Quran," ungkapnya.  

 

Arsitektur Jembatan, Mashuri mengungkapkan, awalnya mendesain tidak  untuk mobil, tapi permintaan masyarakat agar membuat jembatan yang bisa dilewati mobil. Dengan itu, dirinya mendesain jembatan yang bisa menopang beban sebesar 5 ton.  

"Jembatan sudah ada tapi sudah lama, dan sudah ambrol. Masyarakat juga diharapkan merawat jembatan ini, paling tidak 10 tahun sekali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement