REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua operator air bersih mitra Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta memastikan pasokan air baku untuk wilayah DKI Jakarta masih aman.
"Sampai hari ini, pasokan air baku yang dipasok dari Waduk Jatiluhur masih normal sehingga tingkat produksi air masih normal untuk didistribusikan kepada pelanggan," kata Corporate Secretary PT Aetra Air Jakarta Pratama S Adi di Jakarta, Kamis (9/7).
Menurut dia, hingga saat ini, pasokan air baku yang dialirkan dari Waduk Jatiluhur masih sebesar 9.000 liter per detik (lpd). Pengolahan air bersih itu pun dibagi menjadi dua, antara lain di Instalansi Pengolahan Air (IPA) Buaran yang mengolah air baku sebesar 5.000 lpd dan IPA Pulogadung sebesar 4.000 lpd.
"Oleh karena itu, kami berharap bisa terus mendapatkan pembagian air baku dari Jatiluhur sesuai dengan kapasitas produksi, yakni 9.000 lpd sehingga, pelanggan tidak kekurangan air," ujar Pratama.
Meskipun begitu, pihaknya mengimbau agar para pelanggan tetap melakukan penghematan penggunaan air sehingga ada tabungan air saat memasuki puncak musim kemarau nanti.
"Memang sejauh ini musim kemarau belum memberikan pengaruh besar terhadap pasokan air baku untuk produksi air bersih. Namun, kami tetap mengimbau warga tetap melakukan penghematan air," kata Pratama.
Palyja juga mengatakan kondisi pasokan air baku yang diterima Palyja dari Waduk Jatiluhur dan Kanal Banjir Barat (KBB) masih normal. Saat ini, Waduk Jatiluhur memasok air baku untuk produksi air bersih Palyja sekitar 5.600 hingga 6.000 lpd.
"Kondisi pasokan air baku kami masih sama seperti musim kemarau tahun lalu. Tapi mudah-mudahan tahun ini lebih baik, karena sudah mendapatkan tambahan air baku dari KBB sebanya 550 lpd," kata Corporate Communications and Social Responsibilites Division Head Palyja Meyritha Maryanie.