REPUBLIKA.CO. BANDUNG -- Musim kemarau yang melanda sebagian besar daerah di Indonesia termasuk Provinsi Jabar, bisa mengakibatkan sebagian besar lahan pertanian terancam gagal panen. Sebagai langkah antisipasi, Jabar melakukannya dengan cara manual. Yakni, menyediakan pompa air dan perbaikan irigasi.
Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher), pihaknya pun akan melakukan cara lain. Yakni, berencana akan melaksanakan shalat minta hujan. Karena, Badai El Nino masih berlangsung
"Kalau urusan cuaca kan kehendak Allah. Makannya perlu diketuk pintu langitnya, dengan shalat istisqo (minta hujan). Tunggu tanggal mainnya kita shalat istisqo lagi," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher, Kamis (9/7).
Meski begitu, Aher mengaku optimistis kekeringan yang terjadi tidak mengganggu masa panen. Khususnya, tanaman padi. Karena, kekeringan tidak menerjang tanaman padi saat masa panen. Melainkan, menyerang tanaman padi yang baru berumur 1 bulan.
Ketika musim hujan tiba, kata pada medio September mendatang, penanaman bibit padi yang gagal akibat kekeringan akan kembali dilakukan. Sehingga, tidak akan mengancam ketahanan pangan dan ketersediaan padi (beras). Jabar, selalu menerapkan pola tanam sesuai cuaca dengan baik.
"Kalau sudah hujan, langsung ditanami kembali, jadi Insya Allah tidak akan mengganggu target panen Jabar," katanya.
Sebelumnya, akibat kemarau, ribuan hektare lahan padi di Jawa Barat mengalami kekeringan. Sejumlah antisipasi telah disiapkan diantaranya dengan fasilitas pompa air. Hal ini dilakukan agar kekeringan tidak semakin meluas.
Menurut Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jabar, Uneef Primadi, luas lahan padi yang mengalami kekeringan hingga Juni 2015 mencapai 2.053 Ha. Dari angka tersebut, luas lahan kekeringan paling tinggi berada di Kabupaten Indramayu sebesar 759 Ha, disusul Kabupaten Subang sebesar 339 Ha, Kabupaten Garut sebesar 218 Ha, dan Kabupaten Tasimlaya 217 Ha.
"Lahan tanaman padi yang mengalami kekeringan terjadi di 12 kabupaten/kota di Jabar dengan usia padi mulai dari 1-72 hari," ujar Uneef kepada wartawan, akhir pekan lalu.