REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku akan membatalkan pembelian lahan di Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol, Jakarta Barat.
"Batalin (pembelian lahan) kita gimana bisa melawan kuasa (BPK)," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Kamis (9/7).
Pembatalan tersebut dilakukan terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Dalam pembelian yang sebelumnya telah dilakukan DKI, disebut kelebihan sebesar Rp 191 miliar.
Ahok mengatakan sudah membeli dengan harga yang sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) bukan berdasarkan model taksiran harga (appraisal). Ia mengatakan dengan harga NJOP harganya akan lebih murah. Akan tetapi, Ahok mengatakan BPK RI mengehendaki untuk pembelian dengan appraisal.
"Nah BPK mempersoalkan ini salah prosedur mesti dikembalikan sekian miliar, yang jual mana mau balikin, udah NJOP kok," ujarnya.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengeluarkan dana Rp 1,5 triliun untuk membeli lahan RS Sumber Waras, Jakarta Barat.
"Pertanyaan saya memang ada kesalahan di Dinkes dia beli ini tidak appraisal karena dia menganggap NJOP kita pasti di bawah harga pasar," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Adapun lahan yang dibeli seluas 6,9 hektar. Harga itu telah disesuaikan dengan harga pasar, NJOP yang terbaru. Pembelian lahan tersebut direncanakan akan dibangun rumah sakit kanker.