REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Memasuki musim kemarau ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jateng, meminta masyarakat mewaspadai terjadinya bencana kebakaran. Ini karena bencana bisa terjadi setiap saat, dan bisa menimpa siapapun.
Kepala BPBD Kabupaten Boyolali, Nur Kamdani, Kamis (9/7), melaporkan, hingga Juli 2015 ini sedikitnya terjadi 10 kasus kebakaran rumah milik warga masyarakat. ''Maka, dari itu kami wanti–wanti pada masyarakat mewaspai bencana kebakaran. Apalagi, ini sudah memasuki musim kemarau rawan kebakaran,'' pintanya.
Kasus kebakaran rumah, kata Nur, kebanyakan disebabkan karena korsleting arus pendek listrik, dan sisanya dikarenakan faktor kelalaian manusia. Seperti, meninggalkan tungku yang masih hidup, menyalakan kompor gas dan ditinggalkan ke kebun dan sawah, anak kecil main korek api dan petasan.
BPBD berharap warga terus mengecek keberadaan kabel jaringan listrik yang ada di rumah. Jika dirasa sudah usang dan rusak, segera dilakukan perbaikan jaringan.
BPBD juga meminta warga tidak membuat sambungan arus pendek antar rumah yang satu dengan rumah yang lain. Langkah itu bisa memicu terjadinya kasus kebakaran.
Untuk mengantisipasi kasus kebakaran di wilayah Boyolali utara, pemkab akan menempatkan mobil pemadam Kebakaran, lengkap dengan personil di Balai Desa Klego, Kecamatan Klego, sehabis lebaran 1436 Hijriyah. ''Nanti habis lebaran 1436 Hijriyah di Posko PMK Klego ditempatkan satu mobil PMK lengkap dengan personilnya,'' tambahnya.