Kamis 09 Jul 2015 08:05 WIB

6,6 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Mata

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang Petugas Optik mengukur kesalahan bias mata seorang murid Sekolah Dasar menggunakan alat Phoropter pada acara pemerikasaan mata dan kacamata gratis di GOR Grogol, Jakarta Barat, Kamis (9/10).(Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Seorang Petugas Optik mengukur kesalahan bias mata seorang murid Sekolah Dasar menggunakan alat Phoropter pada acara pemerikasaan mata dan kacamata gratis di GOR Grogol, Jakarta Barat, Kamis (9/10).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesehatan mata sering kali luput dari perhatian. Padahal, kesehatan mata sangat penting karena mata adalah organ utama yang membuat manusia dapat melihat.

 

Deputi Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Leni Rosaline mengatakan, di Indonesia sekitar 10 persen dari 66 juta anak usia sekolah (5-19 tahun), mengalami gangguan mata akibat kelainan refraksi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, sekitar 4,6 persen dari total populasi penduduk Indonesia memakai kacamata refraksi dan lensa mata, atau dengan kata lain kacamata minus.

 

"Sekitar 90 persen dari kasus gangguan penglihatan ini diderita oleh keluarga dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," kata Leni, Rabu (8/7).

Gangguan mata pada anak tidak terdeteksi, karena kurangnya kepedulian serta lambatnya respon orang-orang terdekat terhadap kondisi penglihatan anak. Ketika memeriksakan mata, baru diketahui mata sudah tidak dapat bekerja dengan maksimal sehingga membutuhkan bantuan kacamata.

 

Di tempat yang sama, Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengatakan, penglihatan memegang peran penting dalam keberhasilan belajar anak di sekolah. "Kami ingin memudahkan anak-anak dalam proses belajar, makanya kami menghimpun dan menyalurkan donasi para konsumen untuk memberikan kacamata bagi masyarakat yang membutuhkan."

Salah satunya bekerja sama dengan Yayasan Berani Bhakti Bangsa (YBBB). Organisasi yang peduli akan kemajuan dan pendidikan anak Indonesia, dengan meluncurkan program “Bright Eyes, Bright Future”.

 

Melalui program ini, terang Solihin, Alfamart membagikan sebanyak 30.000 kacamata gratis bagi pelajar yang mengalami gangguan penglihatan jarak dekat. Kacamata ini dibagikan  di lebih dari 30 kota di Indonesia.

 

Rangkaian program dilaksanakan mulai dari pemeriksaan mata secara gratis, kemudian ditindaklanjuti dengan pemberian kacamata. Anak-anak penerima kacamata dapat memiliki penglihatan yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement