REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sejumlah pemilik rumah makan dan pedagang oleh-oleh khas Pantura di sepanjang jalur Pantura wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan sepinya konsumen menyusul telah dioperasikannya jalan Tol Cikopo-Palimanan.
Seorang pedagang oleh-oleh makanan khas Pantura, Suryadi, di Karawang, Rabu (8/7), mengatakan, sejak jalan Tol Cipali beroperasi, pembeli yang datang ke kiosnya di jalan raya Kotabaru Karawang telah berkurang.
"Kondisi berdagang yang sepi pembeli itu sudah sangat jelas mempengaruhi pengurangan omset kita," kata dia.
Ia mengakui, sebelum jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) beroperasi, dirinya mampu meraih omset hingga mencapai 500 ribu sampai 1 juta per hari.
Sedangkan saat ini, pembelinya sepi dan hanya beberapa pembeli yang datang ke kiosnya. Itu pun hanya pembeli lokal Karawang.
Kondisi serupa juga dikatakan, Ujang. Ia mengaku sudah menjalankan kios menjual oleh-oleh makanan khas Pantura selama 10 tahun. Tetapi baru kali ini pembelinya cukup sepi.
Seorang pemilik rumah makan di jalur Pantura wilayah Balonggandu, Juarih, merasakan penurunan konsumen sejak beberapa pekan terakhir, tepatnya setelah jalan Tol Cipali resmi beroperasi. Sebelum jalan Tol Cipali beroperasi, cukup banyak mobil pribadi melintasi jalur Pantura.
Tetapi kini hanya sedikit kendaraan pribadi melintas, dan kondisi tersebut diakuinya mempengaruhi konsumen yang mampir ke rumah makan miliknya.
"Penurunan konsumen rumah makan mencapai sekitar 30-40 persen," kata dia.