Rabu 08 Jul 2015 18:10 WIB

Sungai Cisadane Diminta Segera Dikeruk

Rep: c18/ Red: Angga Indrawan
Sejumlah pekerja menggali endapan lumpur di salah satu saluran kantung lumpur Sungai Cisadane, Tangerang, Banten.
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Sejumlah pekerja menggali endapan lumpur di salah satu saluran kantung lumpur Sungai Cisadane, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meminta Dinas Bina Marga mengeruk sungai Cisadane. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari Kota Tangerang dari kekeringan.

"Kondisi sekarangkan permukaan air hanya 11 meter jauh dari kondisi normal yang mencapai 12,5 meter," kata Wali kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat meninjau Pintu Air 10, kali Cisadane, Pasar Baru Kota Tangerang, Rabu (8/7).

Arief mengatakan, menurunnya permukaan air tersebut dikhawatirkan akan berpengaruh pada suplai air baku untuk warga Kota Tangerang. Lanjutnya, hal tersebut nantinya akan menambah masalah di Kota Tangerang dan sekitarnya.

Arief meminta pemerintah pusat untuk segera merealisasikan rencana normalisasi Sungai Cisadane. Pasalnya, kata Arief, kondisi kali Cisadane saat ini sudah mengalami sedimentasi yang sangat parah.

"Minimal turunin eskavator dulu buat ngangkut lumpur penyebab sedimentasi," kata Arief.

Selain meminta alat pengeruk, Arief juga meminta pemerintah pusat untuk memperbaiki sejumlah pintu air di sungai Cisadane yang tengah mengalami kebocoran. Saat ini, lanjutnyam, pintu air yang telah dibangun sejak zaman Belanda tersebut telah mengalami kerusakan dan kebocoran di empat pintu, yakni pintu 1, 5, 6, dan pintu 10.

"Kalau bisa sekalian diperbaiki, khawatir nanti keburu hancur pintunya," terang Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement