REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Terorisme merupakan jalan pintas yang salah untuk pemburu surga. Pernyataan itu disampaikan mantan wakil menteri agama Prof Nasaruddin Umar.
"Kalau mau masuk surga, buat apa harus melakukan aksi bom bunuh diri seperti di Bali dan Hotel JW Marriot?" kata Nasaruddin di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/7).
"Kalau mau mendapat bidadari tidak seharusnya mengorbankan dan menghilangkan nyawa orang lain. Islam tidak mengenal kekerasan, apalagi menghilangkan nyawa orang lain dengan tindakan yang sadis," ucap dia.
Menurut Nasaruddin, jalan pintas yang notabene justru melanggar hukum itu dilakukan karena pelaku terorisme tidak pernah membaca deretan panjang hadits-hadits dengan cermat dan tidak membaca ayat-ayat Alquran secara mendalam.
"Jika mereka paham betapa murahnya Allah SWT dalam mengampuni dosa hamba-hamba-Nya, saya yakin mereka tidak akan melakukan jalan pintas yang dimurkai oleh Allah SWT," ujar dia.
Untuk itu, Nasaruddin mengajak seluruh pihak yang selama ini sudah termakan oleh propaganda dan ajakan sesat paham radikalisme dan terorisme untuk segera bertobat dan kembali pada ajaran Islam yang benar sesuai Alquran dan Hadits. Apalagi saat ini umat muslim di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.