REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Korlantas Mabes Polri menerjunkan tim technical analysist accident (TAA) atau tim analisis kecelakaan ke lokasi kecelakaan maut di kilometer 178/800 tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Selasa (7/7). Hal itu dimaksudkan untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan tujuh orang pada Senin (6/7) sore.
Saat tiba di lokasi, tim korlantas melakukan analisis dengan menggunakan sistem komputerisasi, dengan cara megumpulkan data-data dari lokasi kejadian. Dari data itu bisa diketahui simulasi peristiwa awal, saat dan setelah kejadian. Simulasi dilakukan menggunakan skala ukuran dengan sistem sinematika.
Analisa kemudian dilakukan dengan mengetahui titik akhir dari terjadinya kecelakaan. Dengan demikian, bisa ditarik benang merah dari setiap rentetan kejadian. Selain faktor human eror, kecelakaan juga bisa terjadi akibat faktor kendaraan, struktur jalan ataupun alam.
‘’Dengan menggunakan sistem TAA, kita berusaha mencari penyebab kecelakaan,’’ ujar Kabid Gakum Korlantas Mabes Polri, Kombes Indrajid.
Seperti diberitakan, kecelakaan terjadi antara sebuah mobil Daihatsu Grand Max bernopol E 1720 MF yang menabrak sebuah truk yang sedang terparkir di bahu jalan, Senin (6/7) sore. Dalam peristiwa itu, korban tewas mencapai tujuh orang dan empat lainnya dalam kondisi kritis.
Kecelakaan bermula ketika mobil Grand Max yang ditumpangi 11 orang itu datang dari arah Jakarta menuju Cirebon dengan kecepatan tinggi. Saat tiba di KM 178 atau masuk wilayah Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, mobil tersebut tiba-tiba menabrak sebuah truk yang terparkir di bahu jalan.
Mobil Grand Max itu kemudian oleng dan terguling ke tengah tol. Sesaat setelah kejadian tersebut, dari dalam kendaraan muncul kobaran api.
Hingga Selasa (7/7), sebanyak tiga dari empat korban yang dirawat di RS Mitra Plumbon, Cirebon saat ini kondisinya berangsur membaik. Sedangkan satu korban lainnya masih dalam keadaan kritis dan masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Ada pun yang masih dirawat di ruang ICU atas nama Iwan, warga Pasaleman, Kabupaten Cirebon.