Selasa 07 Jul 2015 16:42 WIB

Cegah Budugan, Ponpes Harus Punya Pos Kesehatan

Rep: ita nina winarsih/ Red: Agus Yulianto
Pendidikan di pondok pesantren (ponpes)
Foto: Damanhuri/Republika
Pendidikan di pondok pesantren (ponpes)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG – Imej pondok pesantren sarang penyakit, khususnya penyakit kulit, masih kerap didengar. Tak terkecuali di Kabupaten Kawarang. Untuk itu, Pemkab Karawang memberikan bantuan kepada pondok pesantren berupa pendirian pos kesehatan pesantren (Poskestren).

“Sampai saat ini pondok pesantren sering jadi sarang penyakit. Terutama penyakit kulit,” kata Asda Bidang Administrasi Kabupaten Karawang, Ramon Wibawa Laksana, Selasa (7/7).

Kata Ramon, bantuan ini sebagai bentuk dari program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan. Selain itu, merupakan wujud upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) di lingkungan Pondok Pesantren. “Ada sepuluh Ponpes yang menerima bantuan itu,” ujar dia.

Dikatakan Ramon, pos kesehatan itu, mengusung prinsip dari, oleh, dan untuk warga pondok pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif dan preventif. Tentunya, tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif dengan binaan puskesmas setempat.

Dengan adanya pos itu, kata Ramon, diharapkan penyakit yang sering muncul di lingkungan itu bisa teratasi. Selain itu, santri yang menghuni ponpes itu senantiasa menjaga kesehatan pribadi dan lingkungannya.

Menurut Ramon, adapun jenis bantuan yang diserahkan meliputi 10 paket  obat-obatan sederhana, 10 set  tempat tidur periksa, 10 buah etalase obat, 10 buah kotak P3K dan kelengkapannya. “Semuanya itu, dibiayai oleh APBD kabupaten,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Karawang Yuska Yasin, mengatakan, penyakit yang sering menjangkiti para santri di lingkungan pondok pesantren yaitu skebies atau gudik (budug). Skebies ini, merupakan penyakit kulit yang menular.  “Penyakit ini tidak berbahaya, tapi meresahkan," ujarnya.

Karena itu, pihaknya sangat mendukung dengan program pemkab yang mendirikan pos kesehatan di lingkungan pondok pesantren. Dengan adanya pos tersebut, kata Yuska, diharapkan ada tindakan sederhana dulu untuk menyegah penularan penyakit kulit itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement