Selasa 07 Jul 2015 15:31 WIB

Rawan Kecelakaan, Tol Cipali Diminta Pasang Efek Kejut

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ilham
Kendaraan melintasi Ruas Jalan Tol Cipali yang belum terpasang penerangan jalan umum, Jawa Barat, Jumat (26/6).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kendaraan melintasi Ruas Jalan Tol Cipali yang belum terpasang penerangan jalan umum, Jawa Barat, Jumat (26/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengimbau agar pengemudi tidak ugal-ugalan selama berkendara di Jalan Tol Cipali. Sebab, daerah itu rawan kecelakaan. Selain itu, Deddy meminta rambu lalu lintas di tol terpanjang di Indonesia itu diperbanyak dengan dilengkapi efek kejut.

"Peringatan diperbanyak, bahkan dikasih jalannya dibuat efek kejut di daerah tertentu yang diperkirakan sudah titik kelelahan," ujar Deddy yang akrab disapa Demiz kepada wartawan, Selasa (7/7).

Demiz juga, meminta agar pengawasan atau patroli di Jalan Tol Cipali bisa lebih ditingkatkan lagi. Selain itu, harus ada pengawasan dari polisi dan DLLAJ untuk mengontol kecepatan. Karena kalau tidak diawasi pengemudi bisa ugal-ugalan.

"Kebetulan saat kunjungan kemarin patroli dan pengawasan tidak ada dan memang jalannya itu rata, mulus di sana," kata dia.

Demiz mengaku perihatin dengan kecelakaan yang sering terjadi. Ia berharap, pengemudi mengendarai kendaraanya tak melampaui kecepatan. "Kesiapan mobilnya harus benar-benar disiapkan. Jumlah penumpang jangan berlebihan. Kalau lelah istirahat," katanya.

Terkait kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kilometer 178 Jalan Tol Cipali yang menewaskan tujuh orang, Senin (6/7), kemarin, pihaknya menilai kejadian tersebut bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor.

Penyebabnya, kata dia, harus dilihat apakah karena kecepatan atau muatan yang berlebihan atau karena faktor kesiagaan si pengemudinya. "Itu harus dilihat, dan pada dasarnya di setiap jalan tol pasti ada kecelakaan. Cuma harus dilihat apakah kelalaian pengemudi, penumpang terlalu banyak, atau ugal-ugalan," katanya.

Dikatakan Demiz, jika pengemudi mengalami titik lelah saat berkendara di Jalan Tol Cipali, maka beristirahatlah di rest area yang ada. Bisa jadi, itu titik lelahnya. "Makanya ada rest area. Jadi jangan dipaksakan, saya kira rest area di sana sudah cukup," katanya.

Menurut dia, berdasarkan hasil peninjauan yang dilakukan oleh pihaknya dan anggota Komisi V DPR RI ke Jalan Tol Cipali ada beberapa catatan yang harus diperhatikan oleh pengelola jalan tol dan aparat terkait seperti polisi dan dinas perhubungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement