REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Keraton Yogyakarta akan merayakan Lebaran pada hari Sabtu (18/7). Hal ini sesuai dengan penanggalan Jawa 1 Syawal.
Hal itu dikemukakan Penghageng Tepas Dwara Pura Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang ditandatangani oleh KRT H Jatiningrat, Selasa (7/7). Dia mengatakan untuk penanggalan Jawa satu bulan itu 30 hari. Lebih lanjut dia mengatakan untuk acara ngabekten akan diselenggarakan pada Sabtu (18/7) untuk abdi dalem kakung atau laki-laki dan kerabat kakung. Lalu Ahad (19/7) untuk permaisuri, putri dalem dan abdi dalem putri.
Dengan demikian, kata Romo Tirun (sapaan bagi KRT Jatiningrat), Keraton Yogyakarta akan mengadakan Garebeg Sawal Ehe 1948 pada Sabtu (18/7). Namun, Sultan HB X akan mengikuti Lebaran yang diumumkan oleh pemerintah, tuturnya.
Sementara Kepala Bagian Humas Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY Iswanto, Selasa (7/7) mengatakan Pemda DIY kembali akan menerima Hajad Dalem Gunungan (Pareden) dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada Sabtu (18/7). Hal ini sesuai surat dari Tepas Dwara Pura Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang ditandatangani oleh KRT H.Jatiningrat, SH selaku Penghageng bahwa Gunungan akan di kirim ke Pemda DIY, kata dia.
Sebagaimana biasa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat setiap Hari Raya Idul Fitri membuat tujuh gunungan masing-masing Gunungan Kakung, Gunungan Putri, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat dan Gunungan Pawuhan. Dua Gunungan Kakung dikirim ke Kadipaten Puro Paku Alaman dan Kepatihan (Pemda DIY) sedangkan yang lima di bawa ke Kagungan Dalem Masjid Besar Kauman .
Prosesi penerimaan Gunungan dari Karaton pukul 10.00 WIB menuju Kepatihan dikawal 110 abdi dalem Narakarya dan prajurit Bugis. Sampai di Kepatihan akan diserahkan oleh Utusan Dalem yang ditunjuk dan diterima oleh Sekretaris Daerah DIY. Sebelum gunungan di bagikan kepada Pimpinan SKPD dan Karyawan Pemda DIY serta masyarakat sekitar kepatihan akan didahului pembacaan doa.