REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Arus penumpang di Bandara Adisutjipto Yogyakarta mulai menigkat sejak tanggal 3 Juli lalu. Kepala Humas PT Angkasa Pura Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Edwin Wibowo menyampaikan pada hari biasa jumlah penumpang hanya berkisar enam ribu sampai delapan ribu orang perhari.
“Tapi sejak tanggal tiga kemarin, jumlahnya sudah mencapai 8.400 orang untuk keberangkatan. Dan 8.900 untuk kedatangan,” tuturnya pada Republika, Selasa (7/7). Adapun jumlah penumpang datang pada Senin (6/7) memang mengalami penurunan, menjadi 7.600 orang. Namun untuk angka keberangkatan mencapai 9.300 orang.
Menurutnya peningkatan arus penerbangan baru akan meningkat secara signifikan pada akhir pekan ini. Ia memprediksi peningkatan jumlah pengguna pesawat sebesar 25 persen sampai 30 persen. Bahkan pada H-3 Idul Fitri, jumlahnya bisa mencapai 11 ribu penumpang.
Meskipun begitu, Edwin memperkirakan adanya penurunan pengunjung bandara pada hari lebaran. “Tapi tidak mesti begitu juga, sebab banyak maskapai yang menurunkan tiketnya saat Idul Fitri,” ujarnya. Selain itu, kondisi arus mudik yang lebih sepi, akan mendorong banyak orang untuk mudik pada hari H.
Guna mengantisipasi peningkatan jumlah pemudik, Bandara Adisutjipto membuka Posko terpadu tanggal 2 sampai 27 Juli. Posko tersebut akan digunakan untuk pelayanan kesehatan, keamanan, dan monitoring data pergerakan penumpang. Posko sendiri berlokasi di dekat pintu kedatangan dan underpass, dan beroperasi sejak pukul 04.30 sampai 23.00.
“Terutama untuk keamanan, kami membuat sift security terbaru,” kata Edwin. Untuk merapikan arus penumpang di dalam bandara, akan dibuat area tunggu berupa tenda. Pengaman Posko juga akan dikawal oleh TNI AU.
Hingga saat ini, lonjakan penumpang terjadi pada maskapai Garuda Indonesia, Nam Air, dan Citylink. Pada hari jumlah penerbangan sebanyak 64. Tapi pada musim mudik lebaran bisa mencapai 80 aktivitas penerbangan.
Adapun kondisi di Stasiun Maguwo yang berdekatan dengan bandara masih aman terkendali. Stasiun ini hanya menerima kedatangan penumpang kereta api lokal. Tapi mulai tanggal 7 Juli, seluruh kedatangan akan diberhentikan di Stasiun Tugu. “Jadi hanya KA lokal yang berhenti di sini, seperti Prameks" tutur Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA), Siswanto.
Pada hari-hari biasa dan lebaran, pemberhentian kereta di Stasiun Maguwo hanya 20 rangkaian. Namun jumlah penumpang yang turun diperkirakan akan bertambah. Siswanto menuturkan tidak ada perubahan pelayanan selama Idul Fitri.
“Peningkatan hanya dilakukan untuk keamanan. Akan ada pihak kepolisian yang bertugas di sekitar stasiun. Selain itu, kami melakukan pengecekan rel yang sudah rutin dilakukan setiap hari,” ungkap Siswanto.