Senin 06 Jul 2015 16:09 WIB

Jawa, Sumsel dan Nusa Tenggara Masuk Kemarau

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Satya Festiani
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa wilayah Sumatra Selatan (sumsel), Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sudah memasuki musim kemarau antara hingga sebulan terakhir.

Kepala BMKG Andi E Sakya mengatakan, pada gambar hasil monitoring hari tanpa hujan atau suatu wilayah tidak mengalami hujan berturut-turut menunjukkan semakin lama waktu hari tanpa hujan, maka pada periode tersebut memasuki puncak musim kemarau.

“Namun, tampak bahwa daerah di selatan Katulistiwa mulai dari Sumsel, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara berwarna coklat yang menunjukkan bahwa secara berturut-turut sudah tidak mengalami hujan antara 11 sampai 30 hari berturut-turut. Ini menandai wilayah tersebut diprakirakan telah memasuki puncak musim kemarau,” katanya kepada Republika, Senin (6/7).

Dia menjelaskan, musim kemarau biasanya dikorelasikan dengan wilayah tersebut tidak diguyur hujan total dalam 10 hari kurang dengan curah hujan kurang dari 50 milimeter (mm).

Dari gambar prakiraan awal kemarau, kata dia, dapat dilihat bahwa wilayah Indonesia secara variatif dan tidak seragam memasuki awal musim kekeringan. Namun ia menegaskan, masing-masing wilayah mempunyai karakteristik tersendiri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement