REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menggunakan air Kali Porong untuk membantu mengalirkan Lumpur Lapindo dari dalam kolam penampungan menuju ke Kali Porong.
Humas BPLS Dwinanto di Sidoarjo, Jatim, Senin, mengatakan pada musim kemarau seperti ini pengaliran lumpur ke Kali Porong tidak bisa dilakukan dengan cepat, karena lumpur yang ada di dalam kolam penampungan cenderung keras dan mengering.
"Oleh karena itu, kami menggunakan air dari Kali Porong untuk selanjutnya dicampur dengan lumpur di dalam kolam penampungan yang sudah mengering," ucapnya.
Baru setelah itu, kata dia, air yang bercampur dengan lumpur tersebut dialirkan kembali ke Kali Porong untuk di teruskan ke muara sungai.
"Kami juga tetap menyiagakan sejumlah alat berat seperti kapal keruk untuk mengaduk lumpur di dalam kolam penampungan lumpur tersebut," tuturnya.
Akan tetapi, kata dia, saat musim kemarau seperti yang terjadi sekarang ini jam kerja pengoperasian kapal keruk harus dikurangi karena debit air di dalam kolam yang berkurang.
"Jika biasanya kapal keruk beropasi selama dua puluh jam maka pada saat kemarau seperti ini bisa berkurag dari hari biasanya," imbuhnya.
Ia berharap pada musim kemarau ini kondisi tanggul menjadi semakin kuat dan keras supaya tidak mengganggu Jalan Raya Porong yang ada di sisi barat tanggul.
"Kami optimistis segala upaya yang sudah dilakukan ini bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala yang berarti," tukasnya.