REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata mengimbau masyarakat menghindari mudik menggunakan sepeda motor. Menurutnya, kebanyakan sepeda motor tidak dirancang untuk menempuh perjalanan jarak jauh dan pengendaranya lebih berpotensi mengalami kecelakaan.
“Mengimbau kepada mereka untuk tidak mudik dengan menggunakan sepeda motor. Karena sepeda motor bukan kendaraan untuk jarak jauh,” ucap JA Barata saat dihubungi Republika, Ahad (5/7).
Barata mengatakan, pemerintah cukup kesulitan melarang para pemudik mengendarai sepeda motor. Sebab, kebanyakan dari mereka menganggap mudik dengan kendaraan roda dua lebih murah.
Bahkan, lanjut dia, tidak sedikit pula yang merasa bangga, pulang ke kampung halaman sambil membawa sepeda motor pribadi. “Ini memang menyebabkan, sulit untuk dilawan bahwa mereka dihambat menggunakan sepeda motor,” kata dia.
Karena itu, Barata menuturkan, sejak tahun 2011, pihaknya telah menyelenggarakan mudik gratis bagi para pemilik sepeda motor. Dalam program ini, pemerintah menawarkan kepada mereka agar sepeda motornya diangkut dengan moda lain.
Lantas, sepeda motor akan dikirim ke alamat tujuan masing-masing pemudik. Lebih lanjut, Barata menjelaskan, program tersebut sedikit-banyak telah memberikan efek yang cukup baik untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas selama mudik berlangsung.
“Kecelakaan sepeda motor pada tahun 2013 dibanding tahun 2014 kemarin, itu ada penurunan 15,08 persen. Walaupun kita tidak menyatakan itu kausalitasnya,” tutup dia.