REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Harga eceran tertinggi (HET) daging sapi jelang lebaran di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) mencapai Rp 160 ribu per kilogram. Harga ini telah disepakati pemerintah kabupaten Beltim bersama perwakilan pedagangan sapi eceran.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan & Koperasi Kabupaten Beltim Syahrial mengatakan, kesepakatan HET daging sapi jelang lebaran dilakukan mengingat pada bulan Ramadan dan menjelang lebaran harga daging sapi dipastikan melonjak. Selain itu kondisi ekonomi masyarakat dan stok sapi di Beltim menjadi pertimbangan untuk penentuan HET daging sapi.
"Harga daging sapi tiap jelang lebaran selalu meningkat, apalagi melihat kondisi perekonomian masyarakat dan stok sapi maka kita harus menstabilkan harga," kata Syahrial, Ahad (5/7).
Lebih lanjut, Syahrial menjelaskan, jika kebutuhan daging segar memang sulit dikendalikan, pihaknya akan mengatisipasi dengan menjual daging sapi beku. Untuk harga daging sapi beku sendiri akan lebih murah berada di kisaran Rp 100 ribu. Adapun teknis penjualan daging sapi beku akan dilaksanakan melalui operasi pasar daging sapi beku dan beras Bulog melalui desa dan dikoordinasikan langsung oleh kecamatan masing-masing di Kabupaten Beltim.
Sementara perwakilan pedagang sapi, Khairudin menjelaskan, melonjaknya harga sapi di Beltim dikarenakan harga beli sapi dari Madura yang menjadi penyuplai, memang sudah tinggi. Hal ini membuat harga di tingkat konsumen jelas ikut melambung.
"Kami membeli sapi dari Madura lumayan mahal, belum lagi ongkos angkut, biaya potong dan sebagainya," ujar Khairudin.
Jika pemerintah memang masih merasa keberatana, Khairudin siap mendampingi Pemerintah Beltim untuk melakukan survai ke Madura untuk memastikan penyebab tingginya harga jual sapi setiap jelang lebaran.
Ikuti Whatsapp Channel Republika