Ahad 05 Jul 2015 06:11 WIB
Ramadhan 2015

Sidak Supermarket, Pemkot Depok Temukan Tahu Berformalin

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indah Wulandari
Petugas Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakarta Pusat melakukan sidak bahan pangan di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (16/6).(Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakarta Pusat melakukan sidak bahan pangan di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (16/6).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Pemkot Depok bekerjasama dengan Polresta Kota Depok melakukan sidak barang kedaluwarsa di tiga supermarket yang ada di Jalan Margonda, di antaranya Carrefour ITC Depok, Hypermart Detos, dan Giant Margocity, Sabtu (4/7).

Dinkes Pemkot Depok juga membawa lengkap alat uji sampel untuk menguji langsung beberapa makanan yang diduga mengandung formalin dan pewarna buatan berbahaya. Beberapa makanan yang diuji, antara lain sosis sapi, sosis ayam, bakso, tahu, kolang-kaling, mie kemasan, kwetiau, cincau, dan parsel untuk diperiksa tanggal kedaluwarsanya.

Berdasarkan hasil uji sampel tersebut, ditemukan formalin pada tahu Cibuntu asal Bandung serta kolang-kaling yang terindikasi mengandung metanin yellow atau pewarna tekstil di Hypermart Detos.

Sementara, di Giant Margocity, petugas hanya menemukan kue kering yang diduga habis masa kedaluwarsanya. Selanjutnya, makanan tersebut langsung dibawa oleh Polresta Depok untuk diamankan.

“Semua stok makanan yang mengandung formalin dan metanin yellow serta makanan yang kadaluarsa kita angkut dan amankan untuk diselidiki lebih lanjut siapa produsen nakal yang membuatnya,” ujar Kapolres Depok AKBP Dwiyono.

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail pun mengimbau kepada konsumen agar jeli memilih barang sebelum membeli. Munurutnya, barang yang terlihat bersih belum tentu aman.

“Walaupun sudah masuk supermarket, kita harus tetap waspada. Tidak ada yang bisa menjamin makanan ini sehat kecuali proteksi dari diri kita sendiri,” imbau Nur Mahmudi.

Lebih lanjut, Nur Mahmudi menambahkan sebaiknya produsen juga melakukan uji kelayakan makanan yang diproduksi sebelum mengedarkannya. Hal tersebut untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan di kemudian hari. Sidak ini akan terus dilakukan hingga mendekati Lebaran.

“Untuk supermarket diharapkan selektif dalam memilah barang-barang yang akan dipasarkan, jangan sampai merugikan dan merusak kepercayaan konsumen,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement