Sabtu 04 Jul 2015 07:03 WIB

Kejahatan Hipnotis Marak Jelang Lebaran

Polisi meringkus pelaku hipnotis beserta barang bukti.
Foto: Antara
Polisi meringkus pelaku hipnotis beserta barang bukti.

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Kapolres Ogan Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatra Selatan, AKBP Dover Christian Lumban Gaol mengimbau warga setempat waspada terhadap aksi pelaku kejahatan selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2015.

"Untuk itu, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada dan mengantisipasi kemungkinan tindak kejahatan, terutama saat berbelanja di pasar atau tempat keramaian lainnya," kata Kapolres AKBP Dover Christian Lumban Gaol di Baturaja, Jumat (3/7).

Masyarakat juga diminta tidak lengah jika berbelanja di pasar, karena bukan tidak mungkin pelaku hipnotis beraksi. Terlebih beberapa waktu lalu ada sejumlah kasus warga terkena hipnotis saat berbelanja dan semua barang berharga dibawa kabur penjahat.

"Biasanya saat puasa seperti ini apalagi menjelang Lebaran, pelaku kejahatan bakal semakin meningkat. Sudah ada beberapa kasus terjadi. Untuk itu masyarakat wajib waspada. Jangan suka melamun saat belanja di pasar agar tidak mudah dihipnotis pelaku kejahatan," katanya.

Kapolres juga mewanti-wanti masyarakat dengan peredaran uang palsu di OKU. Terutama pemilik warung manisan agar benar-benar mengecek jika menerima uang dari pembeli yang dicurigai. Untuk mengetahui perbedaan uang palsu dengan asli, bisa dengan cara 3 M (melihat, meraba dan menerawang).

"Belum lama ini, anggota kita menangkap pelaku pengedar uang palsu. Modusnya mereka menyasar warung-warung kecil," katanya, sembari menimbau warga jika mendapati hal itu, bisa langsung melapor ke kantor polisi terdekat.

Kabag Ops Polres OKU, Kompol MP Nasution menambahkan, untuk menciptakan rasa aman dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) pihaknya mengaktifkan patroli, dan juga sebar intel untuk memantau kawasan-kawasan yang dianggap rawan terjadi tindak kejahatan.

"Apalagi, di bulan puasa ini malam hari masyarakat yang beragama muslim menunaikan shalat tarawih di masjid, sehingga hal ini terkadang dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk beraksi. Untuk itu, pengamanan lebih diperketat dengan patroli keliling kampung atau komplek perumahan," kata MP Nasution.

Ia juga mengimbau, sebelum meninggalkan rumah, semua diperiksa dengan baik seperti kompor, dan juga rumah saat ditinggal dalam kondisi terkunci rapat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement