Sabtu 04 Jul 2015 05:29 WIB
Ramadhan 2015

Ramadhan, BNN Intensifkan Razia

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Indah Wulandari
Tersangka pengedar sabu beserta barang bukti ditampilkan saat rilis narkotika di gedung BNN, Jakarta, Jum'at (12/6).(Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Tersangka pengedar sabu beserta barang bukti ditampilkan saat rilis narkotika di gedung BNN, Jakarta, Jum'at (12/6).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Selama Bulan Ramadhan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Purbalingga tidak mengendurkan kegiatan operasinya.

BNN Purbalingga menggelar razia di tempat-tempat hiburan Kota Purwokerto. ''Meski selama lebaran jam operasional tempat hiburan dibatasi, bukan berarti pada saat tempat hiburan beroperasi tidak ada pelanggaran penyalahgunaan narkoba,'' kata Kepala BNN Kabupaten Purbalingga, AKBP Edy Santosa, Jumat (3/7).

Dalam razia digelar yang melibatkan 24 personil BNN dan anggota Polisi Militer Sub Den POM Purwokerto tersebut, ada tiga lokasi yang menjadi sasaran. Antara lain, Banyumas Billiard Center (BBC) dan DD Karaoke di kompleks Tirta Kembar di sekitar Jalan Dr Angka dan Lips KTV yang berlokasi di kompleks Hotel Horison Ultima.

Di lokasi razia, petugas melakukan tes urine kepada para pengunjung, pegawai dan para pemandu lagu yang bekerja di tempat hiburan tersebut.

 ''Dari tiga lokasi yang kami lakukan razia, ada 95 orang yang kami ambil urinnya untuk dilakukan  tes. Dari hasil tes itu diketahui, empat orang di antaranya positif mengonsumsi obat-obatan,'' kata Edy.

Dari keempat orang yang diketahui positif, seorang di antaranya diketahui merupakan pengunjung Lips KTV, seorang lainnya merupakan pengunjung kompleks Tirta Kembar, dan dua orang lagi justru orang-orang yang hanya berada di sekitar tempat hiburan malam itu.

Edy mengatakan, dua orang dari luar tempat hiburan tersebut, diketahui mengonsumsi zat-zat yang dicampur dalam bentuk obat.  Bahkan ada seorang pengguna meminum obat batuk 'Komix' sekaligus sebanyak 15 bungkus untuk mendapatkan efek mabuk dari zat aktif dextromethorpan yang ada dalam obat tersebut.

''Orang kita ketahui menggunakan obat itu, sudah harus masuk rehabilitasi. Tapi masih rehabilitasi rawat jalan,'' kata Edy.

Menurut dia, razia dilakukan dalam rangka memetakan penyalahgunaan narkoba di Purwokerto dan sekitarnya. Kegiatan itu juga untuk mendukung program pemerintah merehabilitasi 100.000 pengguna narkoba.

''Razia ini juga menjadi bagian dalam upaya kami memetakan pengguna narkoba yang ada di Purwokerto, selain juga mencari mereka yang mengalami ketergantungan terhadap narkoba untuk nantinya ke program  rehabilitasi,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement