Kamis 02 Jul 2015 20:30 WIB

Warga Sumbar Diimbau Antisipasi Dampak Cuaca Panas

Cuaca Panas
Foto: VOA
Cuaca Panas

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG, SUMBAR -- Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat menghimbau seluruh warga untuk menjaga segala kemungkinan musibah yang akan terjadi menyikapi cuaca panas akhir akhir ini.

"Kami menghimbau seluruh warga agar berhati-hati memakai listrik yang mudah konsleting, kompor yang bisa meledak serta alat peragat yang mudah menimbulkan kebakaran," kata Walikota Padang

Panjang, Hendri Arnis melalui Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Ampera Salim di Padang Panjang, Kamis (2/7).

Cuaca panas kini terasa di seluruh Sumbar, tak terkecuali di Padang Panjang yang selama ini terkenal memiliki curah hujan tinggi.

"Oleh karena itu warga diminta menjaga keselamatan harta benda dari musibah kebakaran dan menjaga kesehatan dari serangan penyakit," ujarnya.

Kepada masyarakat juga diminta untuk mempergunakan air sewajarnya, mengingat cuaca panas dan curah hujan yang rendah beberapa hari terkahir yang akan bisa menimbulkan debet air menurun.

"Cuaca panas juga akan menimbulkan debet air menurun, sehingga bisa berimplikasi kepada distribusi dari Perusahaann Daerah Air Minum (PDAM). Untuk itu pergunakanlah air secukupnya," ajaknya.

Ia juga menyampaikan agar selalu menjaga kesehatan, warga diminta banyak minum air putih dan makan buah-buahan di malam hari. "Kemudian juga mengurangi aktivitas yang dapat melelahkan tubuh," sebutnya.

Menurut Ampera, wali kota juga senantiasa menghimbau warga untuk meningkatkan ibadah dan banyak berdoa kepada tuhan Yang Maha Esa.

"Perbanyaklah tawakal dan berdoa untuk mendapatkan perlindungan dari yang maha kuasa, agar terhindar dari segala mara bahaya," pintanya.

Masyarakat Padang Panjang, Boby memberikan apresiasi kepada pemerintah setempat yang telah memperhatikan warganya meski hanya bersifat himbauan. "Ajakan itu sangat bermanfaar bagi kami semua, sudah seharusnya dilakukan dalam kondisi saat ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement