REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Keluarga Eni Bru Sembiring (54) di Kediri, Jawa Timur menunggu kepastian hasil tes DNA dan berharap hasilnya segera ada, sehingga ada kejelasan terkait dengan nasib Eni, yang diduga menjadi penumpang di pesawat Hercules C-130. Pesawat milik TNI AU itu, mengalami kecelakaan di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6).
"Anak-anaknya dan keluarga masih menunggu hasil tes DNA, sebab khawatirnya nanti keliru," kata Rini, adik kandung Eni Bru Sembiring ditemui di rumahnya, Jalan Slamet Riyadi, Kota Kediri, Kamis (2/7).
Rini mengaku, mendapatkan kabar adanya pesawat terjatuh di Medan, Sumatera Utara pada Selasa, setelah musibah tersebut terjadi. Ia mendapatkan kabar dari Jakarta, yang mengatakan jika kakaknya menjadi salah satu seorang penumpang di pesawa tersebut.
Rini juga mengaku tidak mengetahui dengan persis mengapa kakaknya dikatakan ikut naik pesawat tersebut, namun dari kabar yang ia terima, kakaknya diajak untuk liburan ke Pontianak oleh tetangga.
Selama ini, lanjut Rini, kakaknya tinggal di asrama TNI AU di Malang dengan anak-anaknya. Suaminya adalah seorang anggota TNI AU, dan bertugas di Rinai, Kepulauan Natuna, yang merupakan perbatasan Indonesia dengan Vietnam.
Walaupun sudah lama menetap di Malang, Rini mengatakan kakaknya juga sering berkunjung ke rumah saudaranya, termasuk di Kediri. Namun, untuk waktu tidak tentu, dan selama ini komunikasi lebih banyak dilakukan lewat telepon seluler.
Saat ini, seluruh anggota keluarga sudah berkumpul dan menunggu hasil visum. Keluarga juga sudah menyiapkan liang lahat untuk kemungkinan terburuk, jika hasil tes DNA menyebutkan Eni memang menjadi salah seorang korban meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Untuk lokasi pemakaman, lanjut dia, akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Liang itu sudah digali, dan tinggal menunggu kabar lebih lanjut.
Pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan, Sumatera Utara dan menimpa permukiman warga. Pesawat yang dipiloti oleh Kapten (Pnb) Sandi Purnama itu terbang membawa logistik ke Pulau Natuna.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna menegaskan pihaknya akan mengganti semua kerusakan bangunan milik warga dalam peristiwa jatuhnya pesawat Hercules C-130 tersebut.