REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jumlah petani kedelai di Jawa Timur terus mengalami penyusutan dari tahun ke tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur melansir, jika pada 2003 jumlah petani kedelai di Jawa Timur mencapai 417 ribu, pada 2015 jumlahnya hanya tinggal 296 ribu petani.
Kepala BPS Jawa Timur, Sairi Hasbullah menjelaskan, berkurangnya jumlah petani kedelai disebabkan perpindahan minat petani kedelai ke jenis tanaman lain.
“Bertani kedelai dianggap tidak menarik karena ongkosnya mahal. Masih menguntungkan bertani padi atau jagung,” ujar Sairi, Rabu (1/7).
Penurunan jumlah petani kedelai, menurut Sairi, berimbas pada menurunya jumah produksi kedelai di jawa Timur. Sairi merinci, berdasarkan data angka ramalan 1 (Aram 1) tahun 2015, produksi kedelai di Jawa Timur pada 2015 mencapai 345,68 ton biji kering. Jumlah tersebut, kata dia, mengalami penurunan sebesar 9,87 ribu ton atau 2,75 persen dibandingkan tahun 2014.
“Penurunan disebabkan turunnya luas panen sebesar 7,78 ribu hektare atau 3,62 persen, dari sebelumnya 214,88 ribu hektare pada 2014, menjadi 207,10 ribu hektare pada 2015,” kata Sairi.