Kamis 02 Jul 2015 09:39 WIB

Tragedi Air Asia Picu Penurunan Wisman ke Jatim

Rep: Andi Nurroni/ Red: Hazliansyah
 Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo (kiri) salam komando dengan Ketua KNKT Tatang Kurniadi (kedua kanan) ketika serah terima badan pesawat Airasia QZ8501 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3). (Antara/Zabur Karuru)
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo (kiri) salam komando dengan Ketua KNKT Tatang Kurniadi (kedua kanan) ketika serah terima badan pesawat Airasia QZ8501 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur melalui pintu masuk Bandara Juanda Surabaya selama Januari hingga Mei menurun dibanding periode yang sama di tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penuruan terjadi sebesar 13,59 persen. 

Kepala BPS Suryamin mengatakan, salah satu faktor turunya jumlah wisman diantaranya tragedi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. 

“Kita ketahui setelah kejadian, ada sejumlah rute penerbangan yang ditutup,” ujar Kepala BPS Suryamin melalui video conference dari Jakarta, Rabu (1/7). 

Lebih lanjut, Kepala BPS Jawa Timur Sairi Hasbullah menjelaskan, sepanjang Januari-Mei jumlah kunjungan wisman melalui Bandara Juanda mencapai 79.125 orang. Angka tersebut berkurang 13,59 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 yang mencapai 91.566 orang. Meski begitu, menurut Sairi, dibandingkan bulan April, jumlah wisman pada Mei 2015 mengalami kenaikan 8,04 persen.

Sepanjang Mei, kunjungan wisman ke Jawa Timur melaui Bandara Juanda berjumlah 17.355 orang. Sementara bulan Maret, jumlah wisman hanya mencapai 16.063 orang. Berdasarkan kebangsaannya, Sairi merinci, wisman asal Malaysia dan Singapura masih menjadi yang tertinggi. 

“Wisman berkebangsaan Malaysia sepanjang Januari-Mei 2015 mencapai 16.388 atau berkontribusi 20,71 persen terhadap total kunjungan wisman via Juanda. Selenjutnya diikuti wisman Singapura yang mencapai 8.055 orang, berkontribusi sebesar 10,18 persen,” ujar Sairi. 

Meski masih menjadi penyumbang tertinggi, menurut Sairi, wisman dari dua negara tersebut mengalami penurunan selama Januari-Mei 2015 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Wisman Malaysia, menurut Sairi, menurun 22,44 persen. Sementara dari Singapura turun 5,55 persen.

Sepanjang Januari-Mei 2015, ia menambahkan, wisman asal Cina dan Taiwan mengalami peningkatan. Wisman dari Cina sebesar 6.298 orang atau meningkat 12,71 persen dan wisman asal Taiwan berjumlah 3.425 kunjungan atau 5,10 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement