REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Waduk Sempor merupakan salah satu waduk di Jawa Tengah yang memiliki fungsi utama selain sebagai irigasi dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) juga dimanfaatkan di bidang perikanan dan wisata. Pemanfaatan waduk yang belum optimal perlu disesuaikan dengan kualitas air dan status kesuburan perairan agar tidak mengganggu fungsi waduk.
Pemanfaatan waduk Sempor di bidang perikanan belum maksimal diduga karena ketidaktahuan informasi perubahan kualitas air dan kondisi fisik waduk. Eutrofikasi merupakan masalah yang dihadapi di seluruh dunia yang terjadi dalam ekosistem perairan tawar maupun laut. Eutrofikasi disebabkan masuknya nutrien berlebih terutama pada buangan pertanian dan buangan limbah rumah tangga.
Tiga peneliti dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB), yakni Fuquh Rahmat Shaleh, Kadarwan Soewardi dan Sigid Hariyadi mengidentifikasi kualitas air dan status kesuburan perairan waduk Sempor Kebumen pada Januari-Maret 2014.
Kondisi kualitas air danau atau waduk diklasifikasikan berdasarkan eutrofikasi yang disebabkan adanya peningkatan kadar unsur hara dalam air. Eutrofikasi diklasifikasikan menjadi empat kategori status trofik; Oligrotrof adalah status trofik air danau atau waduk yang mengandung unsur hara berkadar rendah (masih alami), Mesotrofik adalah status trofik air danau atau waduk yang mengandung unsur hara berkadar sedang (ada peningkatan kadar N dan P, namun masih berada dalam batas toleransi), Eutrofik adalah status trofik air danau atau waduk yang mengandung unsur hara berkadar tinggi (tercemar N dan P), dan Hipereutrofik adalah status trofik air danau atau waduk yang mengandung unsur hara berkadar sangat tinggi (tercemar berat oleh N dan P).
“Status kesuburan perairan waduk Sempor berdasarkan Trophic State Index (TSI) Carlson termasuk kategori eutrofik ringan-sedang dengan kisaran 50,71-64,91. Daerah inlet merupakan satu-satunya yag mengalami eutrofik sedang karena tingginya kandungan unsur hara yang berasal dari masukan aktivitas masyarakat sekitar,” ujar Fuquh dalam siaran persnya yang diterima Republika Online, Rabu (1/7).
Riset ini pun menyimpulkan bahwa kualitas air di waduk Sempor berdasarkan aspek fisika, kimia dan biologi merupakan perairan yang masih baik dan mendukung kehidupan organisme air. Status kesuburan perairan Waduk Sempor secara umum tergolong eutrofik sedang, sehingga perlu rencana pengelolaan tertentu untuk mengoptimalkan pemanfaatannya.