Rabu 01 Jul 2015 19:49 WIB

Bolehkah Warga Sipil Ikut Penerbangan Militer?

Sejumlah anggota TNI AU mengangkat peti yang berisikan jenasah dari korban pesawat pesawat Hercules C-130 saat proses pengembalian jenazah korban di Lanud Soewondo Medan, Sumatera Utara, Rabu (1/7).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Sejumlah anggota TNI AU mengangkat peti yang berisikan jenasah dari korban pesawat pesawat Hercules C-130 saat proses pengembalian jenazah korban di Lanud Soewondo Medan, Sumatera Utara, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku tidak mengetahui adanya peraturan terkait angkutan penumpang sipil dalam penerbangan dengan menggunakan pesawat militer milik TNI Angkatan Udara.

Hal itu dikatakan Jonan menanggapi banyaknya korban sipil yang ikut dalam penerbangan Hercules C-130 pada Selasa (30/6) di Medan, Sumatera Utara.

"Itu pesawat (Hercules) memang milik militer TNI AU, kalau soal komersialisasi saya tidak tahu. Musti tanya KSAU (Marsekal TNI Agus Supriatna) soal itu. Saya kira TNI AU tidak akan jual tiket," kata Jonan usai rapat terbatas soal infrastruktur di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (1/7).

Jonan mengaku belum mengetahui penyebab adanya warga sipil dalam penerbangan naas dengan pesawat militer tersebut.

"Kalau sipil umum saya tidak tahu kenapa bisa ikut penerbangan itu, apakah karena tugas atau alasan lain silakan ditanyakan ke sana (TNI)," kata Jonan.

Jonan juga tidak mengetahui ada peraturan terkait boleh atau tidak warga sipil ikut dalam penerbangan menggunakan pesawat militer.

"Saya tidak tahu apakah aturannya boleh atau tidak boleh. Saya pernah ikut naik pesawat TNI AU, waktu itu saya boleh," katanya.

Sementara itu, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo mengisyaratkan ada warga sipil yang menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules di Medan.

Kapolda memperkirakan warga sipil tersebut adalah orang yang berada di pusat kebugaran tradisional yang ikut tertimpa pesawat Hercules tersebut.

Namun, ada juga kemungkinan warga sipil tersebut adalah buruh bangunan yang sedang melakukan pengecatan bangunan komplek pertokoan yang ditimpa pesawat itu.

"Apakah di sini (pusat kebugaran) atau yang mengecat bangunan, karena di situ ada aktivitas pengecatan bangunan," katanya.

Menurut Kapolda, warga sipil yang ikut menjadi korban pesawat Hercules yang jatuh tersebut kemungkinan besar warga sekitar lokasi.

Namun, ia belum dapat meminta keterangan warga sipil yang menjadi korban tersebut karena masih menjalani perawatan intensif di RSUP Adam Malik Medan.

"Ada yang di RS, belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam pengobatan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement