Rabu 01 Jul 2015 10:18 WIB

Daging di Sumsel Rp 120 Ribu per Kg, Tertinggi di Indonesia?

Rep: maspril aries/ Red: Taufik Rachman
Pedagang daging sapi melayani pembeli dipasar Jatinegara,Jakarta,Selasa (10/3).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang daging sapi melayani pembeli dipasar Jatinegara,Jakarta,Selasa (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID,KgPALEMBANG --- Memasuki pekan kedua bulan Ramadhan harga daging sapi di Sumatera Selatan (Sumsel) masih tinggi, bertahan pada harga Rp120.000/ kg. Situasi ini berbeda dengan harga komoditi lainnya  seperti daging ayam yang pada sudah mulai turun berkisar Rp 28.000 – Rp30.000/ kg. Padahal awal Ramadhan harga daging ayam mencapai Rp35.000/ kg.

Tingginya harga daging sapi di Sumsel khususnya Palembang diakui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel Permana. “Harga daging sapi di Sumsel tergolong tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia dan ini memang sempat menjadi pertanyaan di Kementerian Perdagangan,” katanya, Rabu (1/7).

Harga daging sapi yang pada awal Ramadhan pada beberapa daerah kabupaten di Sumsel ada yang sempat mencapai  Rp 130.000/ kg. Menurut Permana, itu terjadi karena kurangnya pasokan.

“Sampai hari ini harga daging sapi di Pasar Cinde Palembang masih bertahan Rp120.000/ kg. Ini karena pasokan yang kurang. Pada hari biasa sebelum Ramadhan rumah potong hewan di Gandus memotong 40 ekor sapi per hari, pada Ramadhan meningkatkan menjadi 70 ekor per hari. Dengan penambahan ini tetap saja harga tidak turun,” ujar Permana.

Permana mengakui untuk pasokan daging sapi dari Sumsel sendiri memang kurang. “Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi ini, Sumsel baru mampu memenuhi kebutuhan 60 – 70 persen, sisanya memasok dari Lampung sampai 40 persen dan dari Jakarta,” katanya.

Untuk mengatasi kekurangan pasokan daging sapi tersebut, Kementerian Perdagangan sudah memberikan saran untuk memasok dari luar Sumsel agar harga dapat ditekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement