Selasa 30 Jun 2015 17:51 WIB
Engeline Tewas

Menteri PPPA: Ada Konspirasi di Kasus Pembunuhan Engeline

Rep: C21/ Red: Bayu Hermawan
Saudara sepupu Angeline menunjukkan karya sketsa wajah Angeline di Kampung Sawah, RT 08/04 No.24, Jatimelati, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (14/6).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Saudara sepupu Angeline menunjukkan karya sketsa wajah Angeline di Kampung Sawah, RT 08/04 No.24, Jatimelati, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise, menilai ada konspirasi dalam kasus pembunuhan Engeline.

"Jadi sesuai dengan pengamatan pertama saya waktu itu di rumahnya Engeline. Ada perencanaan pembunuhan," ujarnya di Bogor, Senin (29/6) malam.

Ia menambahkan ketika keluar dari rumah tersebut, Yambise mencium bau aneh di rumah dibiarkan saja. "Seperti bau itu juga termasuk dari konspirasi," ucapnya.

Menurut dia, dugaan konspirasi kasus tersebut lantaran telah ada penetapan tersangka Agus yang disusul penetapan tersangka Margriet.

"Ini berarti konspirasi. Saya tidak menyalahkan apakah Agus atau Margriet salah. Namun, ada sesuatu yang tidak beres di situ," jelasnya.

Yambise menuturkan, sebelum dirinya pergi dari kediaman Engelina sempat mencium bau tidak sedap. Ia menilai ada kejanggalan ketika Margriet mengatakan kepada media sambil menyerukan keberadaan Engelina. 

"Di mana Engelina berada, Bunda datang untuk menyelamatkan kamu. Jadi ini nomor telepon hp bunda ya. Jadi tolong telepon saya. Siapa yang mengamankan kepada Angelina itu mohon hubungi saya," kataYambise menirukan suara Margriet.

Yambise mengungkapkan, pada awalnya kasus Engeline tanpa melibatkan  P2TP2A sehingga dirinya beinisiatif mendapingi keluarga Engeline menuntaskan kasus tersebut

"Karena itu saya mengantar mereka, bersama-sama saya bertemu kapolres, kapolsek untuk bekerja sama," imbuhnya.

Akhirnya, dia melanjutkan, tiga hari kemudian kasus itu terungkap. Sebelumnya, polisi mengeledah dan menggunakan anjing pelacak, tapi tidak tercium bau apa pun. Bahkan, Margareta menyebut tidak ada visum yang mengatakan ada kekerasan dalam rumah tangga.

"Saat ini saya bersyukur karena kasus Engeline terungkap," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement