Selasa 30 Jun 2015 13:09 WIB

Kemarau, Warga Gunakan Air Kubangan

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.
Foto: Antara/Feri Purnama
Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Musim kemarau tahun ini mulai dirasakan dampaknya oleh warga di Blok Oyoran, Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Akibat krisis air bersih, mereka terpaksa menggunakan air kubangan yang kotor dan berlumut untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK) sehari-hari.

 

Berdasarkan pantauan, Selasa (30/6), air kubangan tersebut sangat kotor dan berwarna hijau keruh akibat lumut. Dalam kondisi normal, air kubangan tersebut kerap digunakan ternak bebek milik warga untuk berenang.

 

Setiap pagi dan sore hari, warga di blok tersebut akan beraktifitas di kubangan itu. Di salah satu sisi kubangan, terdapat warga yang mencuci pakaian. Di sisi kubangan yang lain, terdapat warga yang mandi dan menggosok gigi. Di dalam kubangan tersebut, juga terdapat ternak bebek yang sedang berenang.

 

Padahal, di sisi kubangan yang lain  adapula warga yang sedang mencuci beras. Akibatnya, air bekas sabun dan deterjen maupun kotoran dari bebek akan tercampur ke dalam beras yang sedang dicuci warga.

 

"Setiap musim kemarau ya seperti ini," keluh seorang warga di Blok Oyoran, Dawuri (45).

 

Dawuri mengatakan, warga terpaksa menggunakan air kubangan karena tidak ada lagi air bersih yang bisa mereka gunakan. Pasalnya, air sumur milik warga mulai mengering akibat ketiadaan hujan yang turun dalam sebulan terakhir.

 

Jikapun ada sumur yang masih menyisakan air, maka air tersebut tetap tak bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasalnya, air dari sumur itu berasa asin akibat pengaruh interusi air laut.

 

Selain menggunakan air di kubangan secara langsung, warga juga akan membawa pulang air kubangan itu dengan menggunakan sejumlah jerigen. Mereka akan membiarkan air tersebut semalaman supaya kotoran yang ada di air akan mengendap di dasar jerigen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement