REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Partai Gerindra bersama sejumlah parpol dalam koalisi Majapahit dikabarkan siap memberikan rekomendasi kepada Tri Rismaharini pada detik-detik terakhir atau tiga jam sebelum penutupan pendaftaran Cawali-Cawawali Surabaya di KPU.

Rencana tersebut dilakukan karena hingga saat ini PDIP belum berani mengumumkan rekomendasi pasangan Cawali dan Cawawali Surabaya. Padahal DPD PDIP Jatim telah memberikan instruksi kepada tujuh DPC PDIP di Jatim, salah satunya Surabaya agar menggelar rapat kerja khusus (rakercabsus) pada 24-28 Juni.

Selain itu, ada kabar yang berkembang di kalangan politisi di Surabaya bahwa rekomendasi dari PDIP tidak jatuh pada Tri Rismaharini, melainkan kepada Ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana.

Namun, Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya Sutadi membantah hal tersebut.

"Saya kira terlalu prematur. Tidak ada yang diputuskan di luar forum, semua harus diputuskan dalam forum," katanya, Senin (29/6).

Sutadi tetap menyangkal adanya kabar tersebut dengan mengatakan bahwa Gerindra kalau bisa mengusung calon sendiri, namun faktanya Gerindra hanya memiliki lima kursi di DPRD Surabaya sehingga harus berkoalisi dengan pertai lain.

"Selain itu, apakah iya calon petahana siap bergabung dengan Gerindra," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi Koalisi Majapahit AH Thony mengatakan jika melihat secara faktual dari enam parpol yang bergabung di Koalisi Majapahit (Gerindra, Demokrat, PKB, Golkar, PAN dan PKS), sejumlah parpol sudah ada yang menjaring cawali cawawali Surabaya.

"Calon kan tidak bu Risma saja. Siapa yang terlihat berpotensi bisa masuk," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika