Senin 29 Jun 2015 14:44 WIB

Kaltara, Wilayah Favorit Peserta Transmigrasi

Menteri Desa PDTT Marwan Jafar.
Foto: Ist
Menteri Desa PDTT Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) akan memberangkatkan transmigrasi tahun 2015 pada Oktober mendatang. Daerah yang banyak diminati masyarakat dengan tujuan wilayah Kalimatan Utara (Kaltara). Untuk pendukungnya, akan memulai tahapan rekruitmen, pelatihan, serta penyiapan lokasi untuk lebih dikembangkan.

“Masyarakat yang mau transmigrasi ini adalah masyarakat cerdas yang siap maju. Ayo terus mempersiapkan diri dengan mengasah skill yang bermanfaat di daerah tujuan,” ujar Menteri Desa PDTT Marwan Jafar dalam siaran pers kepada Republika, Senin (29/6).

Marwan mengapresiasi sikap proaktif kabupaten/kota dalam mengikuti program transmigrasi. Misalnya, Pemerintah Kota Yogyakarta yang sudah menandatangani kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bulungan, Kaltara. Untuk tahap awal Yogyakarta akan memberangkatkan 15 kepala keluarga (KK) ke Bulungan.

Menurut dia, Bulungan sebagai penerima transmigrasi telah menyiapkan lokasi dan lahan yang sangat bagus untuk dikembangkan. "Para transmigran akan mendapat fasilitas rumah dan lahan pertanian sekitar 1,5 hektare, bahkan biaya hidupnya akan dijamin selama dua tahun dan secara bertahap dilepas hingga mampu hidup mandiri,” ujar politikus PKB tersebut.

Dia menyatakan, selain Yogyakarta, masyarakat Jawa Tengah juga berjubel ingin ikut transmigrasi. Namun pada tahap awal yang diberangkatkan sebanyak 100 KK dengan tujuan Kaltara. Total masyarakat di Pulau Jawa yang telah siap berangkat pada tahap awal ini sekitar 345 KK.

Marwan mengatakan, Kaltara menjadi salah satu primadona transmigrasi karena termasuk kawasan luas dengan penduduk yang sedikit. “Kesuburan tanah di wilayah Kaltara tidak perlu diragukan. Banyak sumber daya alam terpendam di daerah itu."

Secara umum, ada sekitar 144 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia. Namun yang sedang digenjot saat ini adalah wilayah perbatasan maupun kawasan yang dekat dengan perbatasan. Itu sesuai Nawa Cita ketiga, membangun Indonesia dari pinggiran, yakni, perbatasan dan kampung-kampung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement