Senin 29 Jun 2015 13:11 WIB

Survei: Mursini Raih Popularitas Tertinggi

Salah satu perkantoran Pemkab Kuantan Singingi.
Foto: distan.kuansing.go.id
Salah satu perkantoran Pemkab Kuantan Singingi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilkada serentak akan digelar pada Desember mendatang, termasuk Pilkada Kuantan Singingi (Kuansing). Hingga kini, sudah muncul beberapa tokoh yang disebut berpeluang menjadi bupati Kuansing.

Direktur Eksekuti Vox Populi Polling Survei Gigih Guntoro menjelaskan, dari lima tokoh Kabupaten Kuansing yang paling banyak disebut responden, namun kelimanya memiliki perbedaan cukup tinggi dalam raihan persentase.

Mursini yang menjadi anggota Komisi D DPRD Riau dan mantan petinggi PTPN Mardjan Ustha yang meraih  popularitas tertinggi ternyata memiliki selisih cukup jauh, mencapai 13,9 persen. "Di mana Mursini disukai 33,8 persen responden yang mewakili 230.056 pemilih di Kuantan Singingi,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (29/6).

Responden dalam survei ini sebanyak 1.165 orang dari total 230.056 warga Kuansing yang terancantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilpres 2014. Sebanyak 49 persen responden perempuan dan 51 persen berjenis kelamin laki-laki. Sebanyak 58 persen responden berusia 31-55 tahun, selebihnya berusia 22-30 tahun (23,3 persen), berusia lebih 55 tahun (12,4 persen), serta usia 17-21 tahun (6,3 persen).

Sedangkan tokoh lainnya, kata Gigih, yaitu Mardjan Ustha disukai 17,3 persen responden, Zulkipli 14,3 persen, Imran 7,5 persen, Rustam Effendi 7,4 persen, dan Indra Putra 5,1 persen. Menurut survei, kata dia, Mursini  dinilai sebagai tokoh yang paling tepat memimpin Kuansing, dengan perolehan 32,2 persen responden.

Gigih melanjutkan, hasil survei memperlihatkan figur ideal bupati Kuasing adalah yang memiliki kriteria jujur, bersih dan bebas KKN (42,3 persen), berpengalaman di birokrasi (30,7 persen), merakyat (9,9 persen), memiliki kemampuan memimpin (8,1 persen), dan berwawasan luas (2,8 persen.

“Hampir seluruh masyarakat Kabupaten Kuansing dalam survei ini menyatakan tokoh yang terindikasi korupsi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement