REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -– Pemerintah Kabupaten Bandung Barat optimistis produksi susu sapi perahan dari wilayahnya tetap terjaga meski sudah memasuki musim kemarau selama sebulan terakhir.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Barat, Adiyoto menuturkan, meski sudah menginjak musim kemarau, total produksi susu sapi perahan per hari dari Bandung Barat masih normal.
"Tidak turun, produksi kita itu masih di 200 ton per hari," ujar dia, Ahad (28/6).
Menurutnya faktor yang bisa jadi penyebab turunnya produksi susu sapi perahan tidak hanya dari sulitnya pakan sapi karena kemarau. Tapi juga perlu dilihat keadaan sapinya. "Mungkin yang sedang tidak bunting itu terlalu banyak, itu kan juga memengaruhi," kata dia.
Lagi pula, menurut dia, musim kemarau saat ini masih belum panjang. Apalagi di musim hujan pakan juga sulit didapatkan. Namun, ia mengakui, memang lebih sulit mencari pakan di musim kemarau ketimbang di musim hujan.
Selain itu, persoalan tersebut diperparah lagi dengan sedikitnya area lahan untuk peternakan di Indonesia. Banyak para peternak yang tidak memiliki lahannya sendiri sehingga tentu bakal sulit untuk mencari pakannya. "Mereka enggak punya lahan hijauan," tutur dia.
Namun, menurut Adiyoto, para peternak sudah bisa mengantisipasi kondisi seperti sekarang ini. Sebab, para peternak sudah berpengalaman lebih dari puluhan tahun sehingga bisa sudah biasa menghadapi keadaan semacam ini. "Mereka tetap ngarit, areal ngaritnya saja yang lebih jauh, dan waktu untuk mencarinya pun tentu lebih banyak," tutur dia.