REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- DPC Partai Demokrat Kota Surabaya membantah keluar dari koalisi besar enam parpol yang rencananya akan dideklarasikan di Hotel Majapahit Surabaya pada Senin (29/6).
"Tidak benar jika Demokrat keluar koalisi, selama ini tetap jalan. Insya Allah kita akan menghadiri deklarasi koalisi besar besok," kata Sekretaris DPC Demokrat Surabaya Junaedi kepada Antara di Surabaya, Ahad (28/6).
Informasi yang dihimpun Antara menyebutkan Demokrat berencana keluar dari koalisi besar (Demokrat, PKB, Gerindra, PAN, Golkar dan PKS) karena tidak dapat restu dari Ketua DPD Demokrat Jatim Soekarwo.
Selain itu, Demokrat menolak jika disebut boikot atau tidak berpartisipasi dalam Pilkada Surabaya 2015. Untuk itu, pihaknya akan berkoalisi dengan partai di luar koalisi besar untuk mencalonkan pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya sendiri.
Mengenai pertemuan lanjutan pimpinan parpol koalisi besar di Hotel Simpang Surabaya, Sabtu (27/6) malam, Junaedi mengatakan Demokrat Surabaya sudah mewakilkan kepada salah satu pengurus DPC Demokrat Surabaya, Mardi.
"Saya dan pak Hartoyo (Plt Ketua DPC Demokrat Surabaya) tidak bisa hadir, sehingga diwakili pengurus lain," katanya.
Sekretaris Panitia Deklarasi Koalisi Besar, Satuham, mengatakan tidak benar jika Demokrat keluar dari koalisi. "Pertemuan lanjutan di Hotel Simpang semalam dihadiri perwakilan parpol lengkap," kata Wakil Ketua DPC PKB Surabaya ini.
Soal hasil pertemuan lanjutan itu, Satuham mengatakan hanya sebatas memantapkan deklarasi koalisi besar. Sedangkan mengenai calon yang akan diusung belum ada pembicaraan.