REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Aparat Polresta Tangerang, Banten, mewaspadai peredaran uang palsu selama Ramadhan karena diduga banyak digunakan warga untuk membeli aneka kebutuhan berpuasa serta menghadapi lebaran.
"Partisipasi warga sangat diharapkan, bila menemukan uang palsu secepatnya melapor dan kami segera mengusut," kata Kapolresta Tangerang AKBP Irman Sugema di Tangerang, Ahad.
Irman mengatakan, biasanya pelaku pengedar uang palsu sangat lihai dan sasaran utama biasanya warung kecil. Pemilik warung kecil tidak memiliki peralatan untuk mengetahui apakah uang itu palsu atau asli karena bila dilihat dari tampilan nyaris serupa.
Dia mengatakan, peredaran uang itu biasanya dengan cara membeli rokok atau makanan kecil di warung malam hari, kemudian pelaku memperoleh pengembalian uang asli.
Menurut dia, peredaran uang palsu biasanya dalam bentuk pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 dan sangat jarang dalam pecahan Rp 20.000 atau Rp 10.000.
Pelaku pengedaran uang palsu biasanya tidak mau beraksi pada swalayan, minimarket atau toko besar karena kasir lebih teliti dan punya alat deteksi.
"Kami mengharapkan supaya pedagang atau ibu rumah tangga untuk lebih teliti bila melihat uang apalgi ada indikasi palsu," katanya.
Selain peredaran uang palsu, pihaknya juga mewaspadai tindakan kriminalitas berupa pencurian di rumah yang kosong akibat ditinggal warga untuk mudik ke kampung halaman.