REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pemerintah Kota Jambi akan memperketat razia gelandangan dan pengemis untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat, khususnya pada Ramadhan 1436 Hijriah.
"Saat ini pengemis mulai berdatangan dan beraktivitas di sejumlah titik keramaian dan lampu merah. Sebab, itu kita akan terus merazia dan patroli di mana saja mereka ada," kata Kepala Dinsosnaker Kota Jambi, Kaspu, Sabtu (27/6).
Para gelandangan dan pengemis tersebut katanya terpantau di setiap persimpangan lampu merah, tempat keramaian, dan sejumlah pasar-pasar yang biasa selalu ramai pengunjung.
"Pasar dan tempat ibadah seperti masjid itu yang paling sering didatangi gepeng, dalam waktu dekat ini akan kita lakukan penyisiran," katanya.
Kaspul mengatakan, untuk gepeng yang terjaring razia akan dilakukan pembinaan dan konseling. Gepeng yang berasal dari luar kota akan dipulangkan ke tempat asalnya masing-masing.
Kendati demikian, pihaknya memiliki beberapa kendala, yakni kurangnya sarana dan prasarana. Angkutan kendaraan mobil pick-up untuk membawa gepeng dan sarana untuk tempat penampungan sementara sangat minim.
"Tempat penampungannya itu tidak ada, apalagi kita juga kekurangan dana untuk biaya makan, tidak mungkin tidak kita beri makan selama mereka di penampungan," katanya.
Sementara itu, Kepala Satpol-PP Kota Jambi, Irwansyah mengatakan, pihaknya masih kesulitan untuk menertibkan gepeng dan anak punk yang berkeliaran. Meski sudah dilakukan razia, mereka terus saja bermunculan. "Itu lah sulitnya, walaupun sering kita razia, tetap saja selalu ada yang datang lagi, apalagi masuk Ramadhan ini. Mungkin pikirnya banyak orang mau beramal kepada mereka, sehingga mereka mudah mencari uang," kata Irwansyah.